Rabu, 07/03/2018 21:18 WIB
Jakarta - Kerusuhan anti-Muslim meningkat lagi pada Rabu di perbukitan Sri Lanka tengah padahal Pemerintah sudah menetapkan keadaan darurat.
Dilansir SCMP, demi mencegah penyebaran kekerasan berlanjut, Pemerintah Sri Langka memerintahkan agar jaringan media sosial diblokir di negara tersebut.
Seorang pejabat perusahaan internet, membenarkan bahwa pemerintah telah memerintahkan jaringan media sosial diblokir di daerah-daerah di dekat kekerasan tersebut, dan melambat secara dramatis di seluruh wilayah negara tersebut.
Pejabat tersebut mengatakan perintah tersebut ditujukan untuk Facebook, Instagram, Viber dan WhatsApp. Beberapa jaringan tersebut nampaknya diblokir di Kolombo, sementara yang lain bekerja secara sporadis dan sangat pelan.
Sosialisasi Empat Pilar MPR RI, Sahroni Ajak Masyarakat Saling Menghargai di Medsos
Komisi X Dorong Medsos jadi Wadah Promosi Bahasa Daerah
Mendadak Izin Dicabut, Ketum PJMI Duga Ada Upaya Jegal Diskusi Uyghur
Tak hanya itu aparat keamanan juga menerapkan jam malam di sebagian besar wilayah tersebut untuk hari ketiga berturut-turut, mencoba menenangkan situasi.
Keyword : Sri Langka Medsos Muslim Buddha