Jum'at, 09/02/2018 11:22 WIB
Jakarta - Sebanyak 45 atlet dan dua pelatih Rusia gagal tampil pada Olimpiade Pyeongchang, menyusul penolakan usaha banding mereka oleh Pengadilan tinggi olahraga sembilan jam sebelum upacara pembukaan.
Rusia telah mengajukan banding atas pengucilan mereka dari Olimpiade Musim Dingin oleh Komite Olimpiade Internasional (IOC) mengenai skandal doping dari Olimpiade Sochi 2014.
Pengadilan Arbitrase Olahraga memutuskan bahwa IOC memiliki hak untuk menetapkan standar sendiri untuk siapa yang memenuhi syarat.
Sekretaris Jenderal CAS Matthieu Reeb mengatakan bahwa proses IOC tidak dapat digambarkan sebagai sanksi melainkan sebagai keputusan kelayakan.
Rusia Gunakan Hampir 70 Bom Udara, Ukraina Hanya Bisa Mengusir dengan Jatuhkan 13 Drone
Tersangka Gembong Kejahatan Dunia Maya asal Rusia Hadapi Persidangan di California
Rusia Masukkan Presiden Zelenskiy dari Ukraina Dalam Daftar Orang yang Dicari
"Tidak ada temuan bahwa ini dilakukan secara diskriminatif, sewenang-wenang atau tidak adil," tambahnya.
Dalam sebuah pernyataan, IOC mengatakan: "Kami menyambut baik keputusan ini yang mendukung perang melawan doping dan membawa kejelasan bagi semua atlet."
Sebuah proses pemeriksaan dirancang untuk mengecualikan atlet Rusia dari Olimpiade jika pejabat IOC tidak yakin mereka bersih, bahkan jika mereka tidak dilarang melakukan doping.
IOC telah mengundang 168 orang Rusia untuk berpartisipasi sebagai perwakilan Rusia untuk bersaing dengan netral di bawah bendera Olimpiade.
Keputusan tersebut dikeluarkan sehari setelah kompetisi Olimpiade pertama dimulai dan berakhir lebih dari seminggu ketidakpastian bagi dua kelompok atlet yang mengajukan banding ke CAS.
Pada bulan Desember, IOC memutuskan untuk melarang Rusia dari Olimpiade karena manipulasi sampel doping di Olimpiade Sochi.
Ini juga melarang puluhan atlet dari Olimpiade untuk menjalani kehidupan dan melepaskan medali Sochi Games mereka menyusul beberapa penyelidikan atas kasus doping tersebut.