Senin, 05/02/2018 07:53 WIB
Jakarta - Intelijen Jerman menyebutkan, pemerintah Korea Utara memanfaatkan kedutaan besarnya di Berlin untuk mendapatkan bahan-bahan program senjata nuklirnya.
Kepala intelijen, Hans-Georg Maassen mengatakan, Kedubes Korut di Berling beberapa kali membeli peralatan yang dapat digunakan untuk rudal balistik dan senjata nuklir selama dua tahun terakhir.
"Kami menemukan kegiatan pengadaan yang dilakukan di sana, yang kami yakini terfokus pada program rudal, dan juga sampai tahap tertentu mengenai program nuklir," kata Maassen, dalam wawancara dengan penyiar TV NDR akan tayang secara penuh pada Senin (5/2) hari ini.
Maassen menambahkan, sudah banyak usahnya yang digagalkan, namun tidak semua terdeteksi. "Ketika kita melihat hal-hal seperti itu, kita menghentikannya, tapi kita tidak dapat menjamin bahwa kita melihat dan memblokir setiap usahanya," katanya.
Rusia Kirimkan Minyak ke Korea Utara Lebihi Jumlah yang Diamanatkan PBB
Tingkatkan Produksi Artileri, Kim Jong Un Periksa Uji Coba Peluncuran Roket Korea Utara
Tingkatkan Produksi Artileri, Kim Jong Un Periksa Uji Coba Peluncuran Roket Korea Utara
Bahan yang diperoleh seringkali disebut barang "penggunaan ganda" yang dapat digunakan untuk tujuan sipil dan militer. "Mereka mengakuisisi di pasar lain atau perusahaan lain yang digunakan untuk membelinya di Jerman," katanya.
Sebuah laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang dirilis pada Jumat (2/2) menunjukkan Korea Utara menentang sanksi dengan mengekspor sekitar USD200 juta atau sekitar Rp2,7 triliun untuk batubara dan komoditas terlarang lainnya tahun lalu.
Pengiriman melewati China, Rusia dan Malaysia karena mereka gagal menghentikan upaya Kim Jong Un untuk mendanai program nuklir dan misilnya, demikian laporan tersebut.
Keyword : Korea Utara PBB Berlin Nuklir