Sudan Terancam Kehilangan Satu Generasi Emas

Sabtu, 20/01/2018 09:25 WIB

Juba - Direktur eksekutif Dana Anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF), Henrietta H. Fore mengatakan, Sudan Selatan terancam kehilangan satu generasi emas akibat minimnya pendidikan.

"70 persen anak-anak tidak bersekolah. Dan ini merupakan angka paling tertinggi di dunia. Terlalu banyak kekerasan," katanya Fore, kepada Reuters, Sabtu (20/1). 

"Jika kita tidak membantu. kita akan kehilangan generasi ini dan itu akan menjadi tragis bagi Sudan Selatan karena sebuah negara tidak dapat membangun dirinya sendiri tanpa generasi muda ini," sambungnya.

Fore mengakut telah mengunjungi kota-kota di utara negara itu. Ia menyaksikan malnutrisi yang meluas di kalangan anak-anak. Ia memperingatkan, "Menuju musim kemarau, mungkin kita akan kehilangan seperempat juta anak di Sudan Selatan."

Sejak memisahan diri dari Sudan Utara pada 2011 silam akibat perang saudara, puluhan ribu orang diperkirakan tewas, sementara seperempat dari populasi negara  yang berjumlah 12 juta orang itu mengunsi.

Perekonomian, yang hampir sepenuhnya bergantung pada ekspor minyak, ditinggalkan. Produksi pertanian juga menurun karena keresahan. Terkadang seluruh desa ditinggalkan dan tanamannya tidak diolah.

Kesepakatan gencatan senjata ditandatangani di ibukota Ethiopia Addis Ababa bulan lalu berulang kali dilanggar oleh kedua belah pihak yang saling menyalahkan.

Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), sebanyak 28 pekerja bantuan tewas di Sudan Selatan tahun lalu, dengan sembilan orang tewas pada November saja.

Menteri Urusan Kabinet Sudan Selatan Martin Elia Lomuro memperingatkan organisasi non-pemerintah (LSM) terhadap pelaporan atas dugaan pelanggaran gencatan senjata.

Ia mengatakan kepada wartawan di Juba bahwa beberapa LSM  ditugaskan untuk melaporkan masalah militer termasuk pelanggaran, penyergapan dan misil masyarakat internasional."

"Kami ingin memperingatkan Anda dengan keras," katanya, menambahkan pemantauan bahwa pelanggaran tersebut harus diserahkan ke pemantau internasional.

TERKINI
Gelora Cap PKS sebagai Pengadu Domba: Tolak Gabung Koalisi Prabowo-Gibran Taylor Swift Sedih Tinggalkan Pacar dan Teman-temannya untuk Eras Tour di Eropa Komisi I DPR: Pemerintah Perlu Dialog Multilateral Redam Konflik di Timur Tengah Album Beyonce Cowboy Carter Disebut Layak Jadi Album Terbaik Grammy 2025