WikiLeaks: Peringkat Pertama Berita Palsu Seharunya NBC

Jum'at, 19/01/2018 08:46 WIB

London - Baru-baru ini warganet riuh usai Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengumumkan serta memberikan penghargaan kepada berita palsu (Fake News Awards ). Penganugrahan itu pun ternyata menuai kritikan dari pendiri WikiLeaks

Pada Jumat (19/1), pendiri WikiLeaks menyatakan peringkat pertama penghargaan berita palsu seharusnya diberikan pada saluran televisi Amerika Serikat, NBC yang menayangan konten mendukung upaya kudeta di Turki pada 2016.

Julian Assange mengomentari penghargaan berita palsu yang dirilis oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump melalui akun Twitter miliknya pada Kamis (18/1).

Trump menganugerahi peringkat pertama, kepada penulis New York Times, Paul Korgman yang menulis pasar Amerika Serikat akan runtuh dan tidak akan pernah pulih lagi setelah Trump terpilih menjadi presiden. Sementara peringkat kedua diberikan dimenangkan oleh ABC, sementara CNN meraih peringkat ketiga.

"Kasus paling serius dari berita palsu baru-baru ini tidak ada dalam daftar #FakeNewsAwards Trump. NBC secara substansial membantu kudeta militer di Turki yang menewaskan ratusan orang. NBC mengeluarkan laporan yang salah, mengutip "sumber militer senior Amerika Serikat", bahwa Erdogan telah meninggalkan negara tersebut," cuit Assange.

Assange dalam cuitan tersebut juga membagikan lansiran Anadolu Agency dalam Bahasa Inggris yang berjudul "Turki minta NBC minta maaf atas berita bohong mengenai Erdogan" yang dirilis pada 26 Juli 2016

 

 

 

TERKINI
PME 2024, OCBC NISP Hadirkan David Foster, Josh Groban, hingga Afgan Jokowi Kumpulkan Menteri di Istana, Bahas Relokasi Warga Gunung Ruang Bertepatan Hari Pers Internasional, 57 Pemimpin Redaksi Deklarasi ICEC Luhut Tegaskan Tanpa Nikel RI Pasar Mobil Listrik Amerika Terpuruk