Selasa, 16/01/2018 19:19 WIB
Jakarta - Demi menanggulangi berita hoax yang kerap mengganggu, Uni Eropa membentuk kelompok ahli untuk mengidentifikasi berita palsu dan cara mengatahasi hal tersebut.
Sebanyak 39 ahli dikumpulkan dalam sebuah pertemuan pada Senin (15/01) untuk menentukan seberapa besar masalahnya, siapa yang harus memeranginya dan bagaimana cara mengatasi berita hoax.
Komisioner Eropa yang bertanggung jawab untuk urusan digital, Mariya Gabriel, mengatakan "berita palsu menyebar dengan sangat mencemaskan. Ini mengancam reputasi media dan kesejahteraan demokrasi kita. "
Pertemuan tersebut terjadi tepat setelah Presiden Prancis Emmanuel Macron memerintahkan sebuah undang-undang untuk menghentikan penyebaran informasi palsu seputar kampanye pemilihan.
Importir Khawatir Pasokan Makanan Berkualitas Terganggu karena Pengecekan di Brexit
Terungkap, Istri Lettu Agam Sejak Awal Umbar Masalah Keluarga ke Media Sosial
Tanggapan Keluarga Lettu Agam Terkait Dugaan Perselingkuhan yang Viral di Medsos
Dalam pertemuan tersebut, tim ahli yang terdiri dari jurnalis dan akademisi akan menyerahkan rekomendasinya ke Komisi Eropa sebelum akhir April mendatang.
Langkah itu dilakukan menyusul keputusan pihak facebook akan merombak sistemnya sendiri untuk meningkatkan klasifikasi pada setiap berita dan postingan blog.
Keyword : Uni Eropa Berita Hoax Media Sosial