Sabtu, 13/01/2018 14:48 WIB
Jakarta - Bakal calon kepala daerah asal Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Polri aktif yang maju di Pilkada 2018 mengalami kenaikan ketimbang tahun sebelumnya.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) mencatat terjadi kenaikan bakal calon kepala daerah dari TNI dan Polri Aktif.
Demikian disampaikan Ketua KPU, Arief Budiman, dalam diskusi, di bilangan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (13/1/2018).
Pada Pilkada sebelumnya, diakui Arif, terdapat yang calon kepala daerah yang ikut meramaikan pesta demokrasi di daerah, namun TNI-Polri itu sudah tidak aktif.
Kapolri Tunjuk Presiden KSPSI Jadi Staf Ahli Tangani Persoalan Ketenagakerjaan
Bertemu KSAD, Ketua MPR Dorong Peningkatan Alutsista dan Kesejahteraan Prajurit
Ethan Hawke Reuni dengan Josh Charles di Video Musik Fortnight Taylor Swift
"Jumlah TNI-Polri aktif juga mengalami kenaikan trend pada Pilkada 2018, sebelumnya memang ada tapi sudah tidak aktif," kata Arief.
Selain tren kenaikan bakal calon kepala daerah asal TNI-Polri yang mengalami kenaikan pada Pilkada 2018, terjadi juga kenaikan bakal calon kepala daerah 2018 berjenis kelamin wanita. Trend kenaikan jumlah juga terjadi pada paslon tunggal di Pilkada 2018 ini.
"Calon berjenis kelamin perempuan itu naik juga naik dari sebelumnya," ucap dia.
Dalam kontestasi Pilkada 2018 ini, lanjut Arief, juga diramaikan oleh bakal calon kepala daerah dari Aparatur Sipil Negara (ASN). Dalam catatan KPU, ada sekira 50 persen ASN yang mendaftarkan diri maju sebagai bakal calon kepala daerah.
"Nah ini KPU diperintahkan oleh mahkamah harus menciptakan lebih dari satu paslon. Harapannya membuka kesempatan membuka paslon baru, oleh karenanya KPU membuka selebar-lebarnya," tutur Arief.
Keyword : Pilkada 2018 TNI Polri