Senin, 25/12/2017 18:58 WIB
Baghdad - Jumlah pekerja anak di Irak semakin mengkhawatirkan. Menurut hasil survey terbaru, sebanyak 4,9 persen penduduk Irak ialah pekerja anak. Demikian pernyataan yang diungkapkan oleh Kementerian Kerjasama Perencanaan dan Pembangunan Irak.
Dilansir dari Anadolu Agency, pada awal bulan ini pemerintah Irak menghitung jumlah pekerja anak di negara tersebut ternyata sudah mencapai 37 juta.
"Anak-anak yang bekerja berusia antara 5-17 tahun membentuk total 4,9 persen. Termasuk 7,1 laki-laki dan 2,5 perempuan," ujar pemerintah Irak.
Sebab utama meningginya angka pekerja anak di Irak diawali dari invasi Amerika Serikat ke negara tersebut pada 2003 silam. Angka pekerja anak pernah mencapai 8 persen pada 2009, dan mulai menunjukkan penurunan di tahun-tahun berikutnya.
Komisi I DPR: Pemerintah Perlu Dialog Multilateral Redam Konflik di Timur Tengah
Menteri Luar Negeri Iran Meremehkan Tetapi Tetap Selidiki Serangan Pesawat Tak Berawak
Pertamina Tidak Bergantung dengan BBM dari Timur Tengah
Selama beberapa tahun, berbagai LSM perlindungan anak mendesak pemerintah membuka mata atas permasalahan ini. Ribuan anak meninggalkan sekolah dan memasuki dunia kerja, demi membantu keluarga mereka.
"Anak-anak terlibat dalam profesi yag berbahaya. Terutama profesi yang berkaitan dengan perbaikan kendaraan di mana sebagian besar bisnis itu tidak memiliki jaminan keselamatan dan pengamanan yang memadai," kata LSM lokal.
Keyword : Irak Timur Tengah Pekerja Anak