Jalan Buntu Jurnalis Reuters di Myanmar

Jum'at, 22/12/2017 13:53 WIB

Yangon – Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Demikian nasib yang menimpa Wa Lone, sang juru pena asal Reuters di Myanmar. Pada Selasa (12/12) lalu, Wa Lone bersama rekannya sesama jurnalis Reuters Kyaw Soe Oo ditangkap oleh pemerintah Myanmar, dengan tudingan melanggar Undang-Undang Dokumen Rahasia.

Meski media tempatnya bekerja adalah media asing, Wa Lone dan Kyaw Soe Oo merupakan putra asli Myanmar. Darah pribumi ini disulap menjadi keuntungan oleh kedua jurnalis tersebut, untuk mengorek konflik antara pemerintah dan etnis Rohingya, secara langsung di Rakhine.

Bukan perkara mudah mengakses atau mengetahui lebih jauh soal Rakhine, terutama bagi para jurnalis. Militer negara tersebut tampaknya sudah menutup rapat informasi apapun soal Rohingya dan Rakhine. Apalagi penduduk lokal pun kabarnya kerap bermusuuhan dengan para wartawan.

Pada Selasa (12/12) petang, Wa Lone dan Kyaw Soe Oo memutuskan bertemu dengan dua orang perwira polisi di sebuah restoran di Yangon Utara. Beberapa dokumen rahasia berisi tindakan dan perintah operasional terhadap pasukan keamanan di Rakhine sudah berhasil diamanan. Namun saying, belum saja beranjak dari kursi empuk restoran, keduanya diciduk oleh apparat.

Wa Lon dan Kyaw Soe Oo diancam 14 tahun penjara. Menurut pemerintah, keduanya telah mendapatkan informasi secara illegal, serta bermaksud membagikan informasi tersebut kepada media asing.

Bukan sembarang data yang diperoleh Wa Lone dan Kyaw Soe Oo. Menurut BBC, dua wartawan Reuters itu sedang menyelidiki sebuah kuburan massal yang ditemukan di Desa Inn Din. Berdasarkan keterangan pemerintah pada September lalu, kuburan itu berisi mayat umat Hindu yang dibunuhi oleh miilitan Rohingya. Namun anehnya, investigasi oleh para awak media tidak diizinkan oleh pemerintah.

Tiga hari setelah Wa Lone dan Kyaw Soe Oo tertangkap, tiga lima orang warga Rakhine juga ikut-ikutan ditahan oleh militer. Kelima orang tersebut dicurigai membocorkan informasi tentang apa yang terjadi di desa mereka kepada wartawan. Sampai saat ini, baru dua warga yang dibebaskan.

TERKINI
Sweater `Buluk`Kim Kardashian Dianggap tak Matching dengan Gaun Glamor Met Gala 2024 Protes Perang Israel di Gaza, Bendera Palestina Berkibar di Kampus-kampus Spanyol Sibuk Bantu Banjir di Brasil, Gisele Bundchen Absen di Met Gala 2024 Victoria Beckham Rancang Gaun Renda Phoebe Dynevor di Met Gala 2024