Kamis, 07/12/2017 06:39 WIB
Yerusalem - Pemimpin Gereja Katolik, Paus Fransiskus meminta semua pihak menghormati status quo Yerusalem. Demikian disampaikan menjelang pengumuman penting Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang disebut akan mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel.
"Saya tidak bisa membungkam keprihatinan mendalam saya atas situasi yang telah muncul dalam beberapa hari ini. Pada saat yang sama, saya sangat mengharapkan semua orang untuk menghormati status quo kota, sesuai dengan resolusi Perserikatan Bangsa-bangsa yang relevan," kata paus dalam pidato mingguannya.
Seruan dari pemimpin Gereja Katolik sedunia asal Argentina itu setelah berkomunikasi dengan Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, melalui telepon. Demikian penjelasan yang diberikan pihak Vatikan.
"Yerusalem adalah kota yang unik, suci bagi orang Yahudi, Kristen dan Muslim. Itu adalah rumah bagi situs yang dianggap suci oleh pengikut dua agama monoteis utama," tambahnya, dilansir Reuters Kamis (7/12)
Dikepung Drone dan Polisi, Pemerintah AS Bungkam Aksi Mahasiswa Pro-Palestina
Protes Mahasiswa anti-Perang di AS dan Penggerebekan Polisi Kacaukan Rencana Kelulusan
Turki Hentikan Semua Transaksi Ekspor dan Impor dengan Israel
Yerusalem, kata paus, memegang panggilan khusus untuk perdamaian. "Saya berdoa kepada Tuhan bahwa ini dipertahankan dan diperkuat, demi Tanah Suci, Timur Tengah dan seluruh dunia, dan kebijaksanaan dan kehati-hatian itu berlaku," katanya.
Paus menambahkan bahwa mempertahankan status quo itu penting agar tidak menambahkan unsur ketegangan baru ke dunia yang sudah tidak stabil yang diliputi oleh begitu banyak konflik yang kejam".
Keyword : Yerusalem Amerika Serikat Paus Francis Israel