Jum'at, 03/11/2017 19:08 WIB
Tehran - Menteri Luar Iran, Javad Zarif menepis dokumen Central Intelligence Agency (CIA) yang menyebut Teheran mendukung kelompok al-Qaeda, sebelum pasukan Amerika Serikat menggerebek kediaman teroris tersebut pada September, 2001 silam.
Kritikan itu disampaikan melalui Twitter miliknya pada Kamis (2/11). Zarif mengatakan, dengan menuduh Republik Islam Iran, Washington berusaha untuk meniadakan peran sekutu Amerika Serikat dalam serangan (9/11).
Komentar Zarif tersebut, tak berselang lama setelah CIA menerbitkan sekitar 47.000 dokumen rahasia, termasuk laporan al-Qaeda, yang mengklaim bahwa "siapapun yang ingin menyerang Amerika, Iran siap mendukung dan membantunya dengan retorika yang jujur dan jelas."
Sebelumnya, komisi pemerintah Amerika Serikat yang menyelidiki serangan (9/11), menyebut pejabat Iran diduga bertemu dengan pemimpin al-Qaeda di Sudan antara tahun 1991 dan 1992, menurut Press TV Iran.
Gazalba Saleh Didakwa Terima Rp650 Juta dan Pencucian Uang
Gazalba Saleh Jalani Sidang Perdana Kasus Gratifikasi dan TPPU
KPK Sebut Nilai Gratifikasi Eks Bupati Probolinggo Rp149 Miliar
Meski begitu, komisi tersebut mengingkari fakta bahwa 15 dari 19 teroris yang terlibat dalam serangan (9/11) adalah warga negara Saudi. Ia juga ingat bahwa Iran menggelontorkan sekitar 7,5 miliar dolar atas korban 9/11, sesuai dengan keputusan pengadilan New York.
Dalam wawancara dengan Fox News di tahun 2010, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Hillary Clinton secara jelas merujuk pada al-Qaeda, "bahwa orang-orang yang kita perjuangkan hari ini mendanai mereka 20 tahun yang lalu, dan kita melakukannya karena terkunci dalam perjuangan dengan Uni Soviet."
Keyword : Javad Zarif Iran CIA al-Qaeda