Skandal Kendaraan Nissan Kembali Terkuak

Kamis, 19/10/2017 20:02 WIB

Jakarta - Perusahaan Nissan menunda produksi mobil di Jepang setelah mengakui seorang teknisi yang tidak bersertifikasi melakukan inspeksi akhir terhadap beberapa kendaraan yang ditujukan untuk pasar domestik sebelum dikirim ke dealer.

Nissan memutuskan hari ini untuk menunda produksi kendaraan untuk pasar Jepang di semua pabrik Nissan dan Nissan Shatai di Jepang," katanya dalam sebuah pernyataan, merujuk pada sebuah afiliasi.

Pengumuman itu sehari setelah Mitsubishi, yang merupakan bagian dari Aliansi Renault-Nissan, berjanji mendapatkan kembali kepercayaan publik atas "prioritas tertinggi" dan mengikuti pengakuan Kobe Steel terhadap masalah pemalsuan data yang menyoroti perusahaan Jepang.

Bulan ini, produsen mobil tersebut terpaksa mengumumkan dimulainya penarikan kembali hampir 1,2 juta kendaraan yang diproduksi dalam tiga tahun terakhir untuk pasar domestik setelah terungkap teknisi yang tidak bersertifikat melakukan inspeksi akhir.

Perusahaan itu mengatakan bahkan sejak sejak saat itu, pekerja yang tidak sah masih melakukan pemeriksaan ini di beberapa pabrik.

Skandal pemeriksaan tersebut merupakan ujian besar pertama bagi Hiroto Saikawa sejak mengambil alih jabatan sebagai chief executive pada bulan April. Dia mengatakan perusahaan akan meningkatkan jumlah inspektur akhir dan mengkonfigurasi ulang jalur inspeksi.

Peraturan Jepang memerlukan sertifikasi tambahan yang tidak diperlukan untuk model ekspor. Nissan mengatakan model yang terkena dampak tidak memiliki masalah keamanan.

Pengawasan praktik tata kelola perusahaan Jepang meningkat sejak 8 Oktober ketika Kobe Steel memalsukan data inspeksi logam yang digunakan oleh lebih dari 500 pelanggan dalam pembuatan pesawat terbang, roket, mobil, kereta api dan pabrik nuklir.

Pada Kamis, Toyota mengkonfirmasi bahwa aluminium yang digunakan di beberapa kendaraannya aman, namun masih memeriksa bagian dari pemasok yang menggunakan material dari Kobe. Chief executive Mitsubishi membuat pernyataan serupa sehari sebelumnya.

Dua mantan eksekutif Nissan mengatakan bahwa isu asli mungkin  tidak dilaporkan begitu lama karena beberapa pekerja Jepang merasa bahwa hal itu mencerminkan buruk pada mereka untuk mengingatkan supervisor terhadap masalah.

Masalah Nissan sendiri datang setahun setelah Mitsubishi ditemukan memalsukan data ekonomi bahan bakar di kendaraannya, demikian FT, Kamis (19/10)

TERKINI
Genjot Penjualan di China, Toyota Gandeng Tencent Toyota Kenalkan Dua Varian Mobil Listrik untuk Pasar China Perang Epik Rebutan Kilang Anggur, Brad Pitt dan Angelina Jolie Saling Menuduh Milla Jovovich Ungkap Dirinya Pernah Jadi Baby Sitter Anak-anak Bruce Willis dan Demi Moore