Sabtu, 14/10/2017 18:04 WIB
Washington - Seorang pejabat intelijen Amerika Serikat mengisyaratkan bahwa pemimpin Korea Utara Kim Jong-un tidak akan menegosiasikan program senjata nuklirnya.
"Ini bukan tawar-menawar untuk Kim," katanya pada sebuah simposium yang diselenggarakan oleh Institute for Corean-American Studies. Konstitusi Korea Utara juga menunjukkan, Kim tidak bermaksud untuk menegosiasikan mereka dengan harga berapa pun, tambahnya.
Penilaian itu sejalan dengan keyakinan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang menyatakan, berbicara tidak akan mengarah pada denuklirisasi Korea Utara. Sebagai gantinya, ia mengancam akan melakukan tindakan militer melawan rezim tersebut. Ia mengatakan hanya ada satu hal yang mampu menjekal Pyongyang
Reaksi keras Trump uji coba rudal balistik Korea Utara dan uji coba nuklir keenam dan paling kuat pada bulan September. Pada gilirannya, rezim Kim mengancam untuk menguji bom hidrogen di atas Samudera Pasifik dan menembak jatuh pembom Amerika Serikat, bahkan di ruang udara internasional.
Korea Selatan Tingkatkan Kewaspadaan Diplomatik dengan Alasan Ancaman Korea Utara
Kalah Telak dari Oposisi, Presiden Korea Selatan Diserukan Ubah Gaya Kepemimpinannya
Kalah Telak dari Oposisi, Presiden Korea Selatan Diserukan Ubah Gaya Kepemimpinannya
"Kim mungkin dapat dengan jelas menunjukkan ancaman nuklir yang kredibel ke daratan Amerika Serikat, untuk memastikan kelangsungan hidup rezim mereka," kata Garlauskas.
Selain itu ia mampu memberinya dorongan untuk menegosiasikan perjanjian damai untuk mengganti gencatan senjata yang mengakhiri Perang Korea 1950-53, menghentikan latihan militer Korea Selatan-Amerika Serikat dan bahkan menendang pasukan Amerika Serikat dari Korea Selatan, kata pejabat tersebut.
Keyword : Korea Selatan Rudal Balistik Amerika Serikat