Saling Bekukan Visa, Tillerson Salahkan Turki

Kamis, 12/10/2017 10:57 WIB

Washington – Perseteruan Amerika Serikat dan Turki sudah berujung pada pembekuan visa. Secara otomatis, kebijakan ini berdampak pada kunjungan warga AS dan Turki di bidang pariwisata, bisnis, dan pendidikan.

Pada Rabu (11/10) kemarin, Sekretaris Negara AS Rex Tillerson berbicara kepada Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu, terkait polemik tersebut. Hasil pembicaraan tersebut, Tillerson menyatakan prihatin atas penahanan karyawan konsulat AS di kantor duta besar AS di Turki.

“Tilerson juga meminta bukti dari pemerintah Turki atas tuduhan terhadap dua staf lokal yang ditangkap di Turki,” demikian bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri AS dikutip dari Reuters, Kamis (12/10).

Seperti diketahui, perseteruan ini diawali oleh penahanan seorang karyawan konsulat AS di Turki, lantaran dituding terlibat dalam gerakan Fethullah Gulen. Tidak terima atas penangkapan tersebut, AS membekukan layanan visa warga Turki yang berada di AS.

Gertakan AS dihadapi oleh Turki dengan balasan pelarangan visa untuk warga AS di Turki. Bahkan kalimat pelarangan yang dilontarkan Kedubes Turki di Washington, sama persis dengan kalimat yang dirilis oleh Kedubes AS di Ankara.

TERKINI
Ledia Hanifa: Digitalisasi Perpustakaan Permudah Masyarakat Mengakses Buku Golkar Soal Wacana President Club: Prabowo Ingin Wujudkan Indonesia Damai Fahri Hamzah Sambut Positif President Club: Ikhtiar Prabowo Satukan Elit Indonesia KPK Cecar Antonius Kosasih Soal Penempatan Dana PT Taspen Rp1 Triliun