Selasa, 10/10/2017 15:49 WIB
Jakarta – Uang tunai sebagai alat transaksi pembayaran semakin hari semakin berkurang (cashless). Sebagai gantinya, kini didorong metode pembayaran non-tunai yang dapat dilakukan melalui kartu kredit atau kartu debit.
Sebuah survey dilakukan untuk mengukur negara mana yang paling sering menggunakan transaksi non-tunai. Perhitungannya didasarkan pada enam unsur, yakni jumlah kartu kredit per orang, jumlah kartu debit per orang, kartu yang tidak memiliki kontak, pertumbuhan pembayaran non-tunai selama lima tahun terakhir, jumlah transaksi non-tunai, dan jumlah orang yang mengetahui pilihan pembayaran mobile apa yang harus mereka gunakan.
Hasilnya, ternyata Kanada menjadi negara pengguna transaksi non-tunai terbanyak di dunia. Dikutip dari The Telegraph, 57 pembayaran di negara ini tidak lagi menggunakan uang tunai, alias cashless. Warga Kanada menurut survey Forex Bonus juga rata-rata memiliki kartu kredit lebih dari dua buah per orang. Selain itu, juga terdapat 26 persen kartu debit yang berfungsi namun tidak memiliki kontak.
Di posisi kedua ditempati oleh Swedia. Di negara ini, 59 transaksi konsumen diselesaikan dengan cara non-tunai. 47 persen warga juga mengetahui jenis layanan mobile yang tersedia.
Belum Setorkan Laporan Keuangan 2023, BEI Bakal Denda Perusahaan
Sri Mulyani Siap Bersaksi di Sidang PHPU
Ketua MPR Dukung Prabowo-Gibran Lakukan Pemisahan Ditjen Pajak dari Kementerian Keuangan
Kemudian Inggris, sebanyak 41 persen kartu memiliki fungsi tanpa kontrak. Konsumen Inggris juga rata-rata punya 1,48 kartu debit per kapita, yang mendorongnya di posisi ketiga.
Lalu, di mana Amerika Serikat, China dan Jepang?
Ternyata negara-negara besar sekelas AS, China dan Jepang masih berada di bawah Prancis (59 persen). Amerika memiliki 45 persen transaksi non-tunai, China (10 persen), Australia (35 persen), Jerman (33 persen), Jepang (14 persen), dan Rusia (4 persen).
Keyword : Non-Tunai Keuangan Sepuluh Besar Kanada