Hizbullah Lebanon: Kemerdekaan Kurdi Irak Menuju Perang

Minggu, 01/10/2017 08:16 WIB

Beirut - Kelompok kuat Hizbullah Lebanon mengatakan suara kemerdekaan Irak/" style="text-decoration:none;color:red;">Kurdi Irak menunjukkan langkah pertama menuju pengkotak-kotakan Timur Tengah, yang akan menyebabkan perang internal dan harus ditentang.

Sayyid Hassan Nasrallah, kepala kelompok yang didukung Iran, mengatakan peristiwa di Irak utara, di mana 92 persen menyerukan suara kemerdekaan melalui referendum merupakan ancaman bagi seluruh wilayah dan bukan hanya Irak dan negara-negara tetangga dengan populasi Kurdi.

"Ini akan membuka pintu partisi, partisi, partisi (sekat-sekat, Red)," kata Nasrallah. Ia menambahkan partisi berarti membawa daerah ini ke perang internal yang ujung dan kerangka waktunya hanya diketahui oleh Tuhan.

Nasrallah mengatakan musuh bebuyutannya dari Israel keluar untuk mendukung keadaan negara Kurdi dan menggambarkan referendum tersebut sebagai bagian dari plot Amerika Serikat-Israel untuk mengukir wilayah tersebut.

Amerika Serikat keluar sebagai oposisi terhadap pemungutan suara, bersamaan dengan negara-negara Eropa besar dan negara-negara tetangga Turki dan Iran. Pemerintah Suriah, di mana kelompok Kurdi membentuk daerah otonom, juga menentang referendum tersebut.

Nasrallah berbicara kepada pendukungnya pada malam Ashura, ketika warga Syi`ah memperingati pembantaian cucu Nabi Muhammad, Imam Hussein, di Kerbala pada tahun 680 M.

Hizbullah, sebuah gerakan politik dan militer, adalah pemain utama dalam konflik Suriah, di mana ia mengerahkan ribuan pejuang untuk mendukung Presiden Bashar al-Assad. Pejuang Hizbullah saat ini berperang bersama milisi yang didukung Iran dan tentara Suriah melawan militan Islam di Suriah timur.

"Daesh (ISIS, IS, Red) pada akhirnya. Ini adalah masalah waktu di Irak dan Suriah, "kata Nasrallah, menggunakan akronim bahasa Arab untuk Negara Islam.

Ia mengatakan serangan balasan yang dilakukan ISIS di Suriah timur dalam dua hari terakhir diperkirakan saat kelompok tersebut dikepung. Ia  menambahkan bahwa pihaknya tidak mampu memulihkan wilayah tersebtut, demikian Reuters, Minggu (1/10).

TERKINI
Perang Epik Rebutan Kilang Anggur, Brad Pitt dan Angelina Jolie Saling Menuduh Milla Jovovich Ungkap Dirinya Pernah Jadi Baby Sitter Anak-anak Bruce Willis dan Demi Moore Akhirnya Britney Spears Benar-benar Bebas dari Ayahnya Setelah Konservatori Usai 2 Tahun Lalu Scarlett Johansson Dampingi Suaminya Colin Jost Jadi Penghibur di Gedung Putih