Percuman Sanksi Beruntun, Jika Amerika, China dan Rusia Tak Kompak

Senin, 18/09/2017 10:43 WIB

Jakarta - Menteri Luar Negeri Jerman Sigmar Gabriel mengatakan Rusia, China dan Amerika Serikat harus bergandengan tangan menyelesaikan krisis Korea Utara. Jika tidak, maka keturunan mereka akan tumbuh dalam dunia yang sangat berbahaya.

“Jelas, strategi ganda untuk tekanan dan dialog terhadap Korea Utara diperlukan. Selain itu sanksi atas program nuklir dan rudal harus ditentukan dan komprehensif , katanya kepada wartawan saat kunjungan ke Beijing, dilansir Rusia Today, Senin (18/9) 

“Selain itu, kita perlu memasukkan proses politik dengan Korea Utara untuk membuat kemajuan dalam denuklirisasi semenanjung,“ jelasnya lebih lanjut.

Untuk mencapi itu semua, kata Gabriel, Rusia, China dan Amerika Serikat harus bekerja sama. Sebab,tanpa kerja sama ketiga negara tersebut. tidak akan menyelesaikan masalah tersebut, katanya kepada wartawan di China

Ia megatakan, China berada dalam posisi yang sangat genting, yang dapat menyebabkan pemerintah Korea Utara runtuh tepat di depan pintunya. Namun, perlu untuk menghentikan penyebaran senjata nuklir, karena jika Korea Utara menjadi kekuatan nuklir, Jepang dan Korea Selatan akan mencoba mengikuti.

“Dan di lingkungan kami (Eropa), di Afrika, negara bagian kemudian akan berkata, lihat, Anda bisa mendapatkannya (persenjataan nuklir). Dunia sedang menonton dan tidak ada yang terjadi," kata Gabriel.

Ketegangan terus meningkat di Semenanjung Korea selama beberapa bulan terakhir, dengan Pyongyang melakukan beberapa uji coba rudal dan nuklir untuk menentang keputusan Dewan Keamanan PBB, sementara Amerika Serikat telah melanjutkan latihan gabungan dengan Korea Selatan dan Jepang sambil memperkuat retorikanya. melawan Pyongyang.

Rusia dan China, saat menyetujui sanksi putaran terakhir terhadap Pyongyang pekan lalu, berulang kali meminta solusi diplomatik terhadap krisis tersebut. Moskow berpendapat lebih sanksi tidak akan mengurangi ketidakpercayaan Korea Utara terhadap AS dan sekutu-sekutunya, dan sebaliknya kemungkinan akan menghasilkan malapetaka kemanusiaan.

Rusia dan China mengusulkan solusi pembekuan ganda terhadap krisis tersebut, di mana Amerika Serikat menghentikan latihannya dengan Korea Selatan dengan imbalan Korea Utara menangguhkan uji coba rudal dan nuklirnya. Namun, AS menolak seruan tersebut. Ia megatakan mereka berhak melakukan latihan dengan sekutu-sekutunya.

TERKINI
Sinergi Kementan-Kodim 1910 Malinau Tingkatkan Produksi dengan Perluas Areal Tanam Baru Kejagung Bakal Sita Aset Sandra Dewi Jika Terima Uang Korupsi Timah KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Kasus Pungli KPK Sita Rp48,5 Miliar Terkait Suap Bupati Labuhanbatu