Mangkir Pemeriksaan KPK, Setya Novanto Beralasan Sakit
Senin, 11/09/2017 11:38 WIB
Jakarta - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadwalkan pemeriksaan terhadap Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Setya Novanto pada hari ini, Senin (11/9/2017). Setya Novanto sedianya akan diperiksa dalam kapasitasnya sebagai tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan e-KTP.
"Yang bersangkutan diagendakan diperiksa sebagai tersangka," kata Juru Bicara
KPK, Febri Diansyah saat dikonfirmasi.
Namun, Ketum Partai
Golkar itu dipastikan tidak penuhi panggilan penyidik
KPK. Novanto mangkir lantaran sakit. Ketidakhadiran itu disampaikan melalui surat yang dibawa tim kuasa hukum dan Sekjen Partai
Golkar, Idrus Marham.
"Saya barusan dari rumah sakit, dan kedatangan kami ini, badan advokasi dan tim lawyer Partai
Golkar berdasarkan pemeriksaan tim dokter bahwa Pak
Setya Novanto tidak memungkinkan untuk hadir (pemeriksaan)," ucap Idrus Marham di kantor
KPK, Jakarta.
"Memang niat kami kemari untuk menyampaikan surat bukan menemui siapa-siapa," ditambahkan Idrus.
Novanto, kata Idrus, sejak semalam menjalani perawatan di rumah sakit Siloam. "Berdasarkan pemeriksaan dokter, Pak Novanto kemarin setelah olahraga gula darahnya naik, dan implikasinya itu terhadap fungsi ginjal dan jantung. Ada Dokter Stefanus, Dokter Daniel juga," ujar Idrus.
Idrus bersama tim hukum
Golkar akan minta penjadwalan ulang untuk Novanto setelah dinyatakan sehat. Idrus pun tak mau masyarakat mempresepsikan beda mengenai ketidakhadiran Novanto.
"Karena surat dari pak
Setya Novanto itu adalah pemberitahuan yang dilampiri rekomendasi dari dokter, bahwa
Setya Novanto tak diperkenankan untuk hadir," tandas Idrus.
Dalam kasus ini,
Setya Novanto diduga bersama-sama dengan Andi Agustinus alias Andi Narogong melakukan korupsi proyek
e-KTP tahun 2011-2013. Novanto diduga mengarahkan pihak tertentu agar memenangkan tender senilai Rp 5,9 triliun tersebut. Bersama Andi, diduga Novanto juga memberikan suap kepada sejumlah anggota DPR RI dalam proses penggangaran
e-KTP.
TERKINI
Gelora Cap PKS sebagai Pengadu Domba: Tolak Gabung Koalisi Prabowo-Gibran
Taylor Swift Sedih Tinggalkan Pacar dan Teman-temannya untuk Eras Tour di Eropa
Komisi I DPR: Pemerintah Perlu Dialog Multilateral Redam Konflik di Timur Tengah
Album Beyonce Cowboy Carter Disebut Layak Jadi Album Terbaik Grammy 2025