Gerilyawan Rohingya Umumkan Gencatan Senjata

Minggu, 10/09/2017 07:47 WIB

Bangkok - Gerilyawan Rohingya mengumumkan gencatan senjata sepihak selama satu bulan yang melai berlaku pada Minggu. Keputusan tersebut untuk mempermudah kelompok bantuan membantu para korban krisis kemanusiaan di Myanmar barat laut.

Hampir 300.000 etnis Rohingya melarikan diri ke Bangladesh dan 30.000 warga sipil non-Muslim  mengungsi ke wilayah Myanmar setelah militer Myanamar melancarkan serangan balik menyusul serangan gerilyawan Arakan Rohingya Salvation Army (ARSA) di 30 pos polisi dan  pangkalan militer pada 25 Agustus.

 “ARSA meminta semua aktor kemanusiaan dapat melanjutkan bantuan kemanusiaan kepada para korban krisis kemanusiaan, terlepas dari latar belakang etnis atau agama selama periode gencatan senjata,” kata ARSA dalam sebuah pernyataan, dilansir Reuters, Sabtu (9/9) waktu setempat. 

Keputusan ini belum diketahui secara pasti. Namun, ada indikasi kelompok tersebut tampaknya tak mampu menghalau perlawanan yang terus meluas di negara bagian Myanmar barat laut Rakhine.

Dalam dua minggu terakhir, ribuan rumah etnis Rohingya dibakar, puluhan desa sidah kehilangan pendudukanya dan ribuan orang lainnya masih terpapar lapar, panas dan hujan dalam perjalanan menuju perbatasan negara tersebut, Bangladesh.

Dalam pernyataannya,  seperti dilansir Reuters, Sabtu (9/9) waktu setempat, ARSA meminta militer  meletakkan senjata dan mengizinkan bantuan kemanusiaan untuk semua orang korban pembantaian.

Pemerintah Myanmar mengkui, pasukan keamanannya terpaksa melakukan operasi pembersihan untuk melawan ARSA, yang disebut - sebut sebagai organisasi teroris.

 

TERKINI
Masih Seksi di Usia 61 Tahun, Demi Moore Dipuji Putrinya Rumer Wilis Perselisihan Hukum antara Jamie Spears dan Britney Spears Terus Berlanjut Presiden Joe Biden Beri Penghargaan Bergengsi untuk Michelle Yeoh Jewel Tampilkan Karya Seni dalam Balutan Gaun Perak Iris van Herpen