Kata Fahri, Militer Myanmar Harus Dihadapi dengan Keras

Rabu, 06/09/2017 14:45 WIB

Jakarta - Pembantaian terhadap warga muslim Rohingya oleh militer Myanmar sebagai bentuk kejahatan kemanusiaan yang tidak bisa ditolerir. Tindakan tersebut tidak bisa dibiarkan dan harus dihadapi dengan keras.

Demikian disampaikan Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah, disela-sela Forum Parlemen Dunia atau World Parliamentary Forum on Sustainable Development Goals (SDGs), di Nusa Dua Convention Center, Bali, Rabu (6/9).

Menurutnya, keterlibatan tentara Myanmar dalam melakukan kejahatan kemanusiaan dengan pembantaian terhadap warga muslim Rohingya harus dikecam keras.

"Sehingga kalau seperti ini tidak boleh halus diplomasinya, karena itu orang mati bukan akibat perang antara sipil bersenjata dengan sipil bersenjata. Tetapi antara tentara berpakaian senjata melakukan pembantai terhadapat masyarakat sipil yang tidak bersenjata, itu tidak boleh lembut harus keras," tegas Fahri.

Meski bantuan dan respon cepat pemerintah patut diapresiasi, namun Fahri meminta agar kejahatan kemanusiaan yang dilakukan militer Myanmar tersebut harus segera diinvestigasi hingga tuntas.

"Untuk yang ini kita tidak boleh ringan, harus langsung menyampaikan kepada PBB untuk turun tangan, pasukan perdamaian harus didatangkan," kata Fahri.

Saat ini, kata Fahri, diplomasi Indonesia fokus mengatasi akibat dari pada konflik tersebut dengan melobi Bangladesh agar membuka pintu perbatasannya untuk membantu para pengungsi Rohingya. "Kemudian mengirimkan bantuan ke Rakhine State, sebagai komitmen kemanusiaan," katanya.

TERKINI
Jessica Alba Jadi Komando Pasukan Khusus di Trigger Warning Tinggalkan Dunia Modeling, Bella Hadid Ungkap tak Perlu Pasang Wajah Palsu Pangeran William Beri Kabar Terbaru tentang Kesehatan Kate Middleton Hati-hati, Meski Marah Cuma 8 Menit Bisa Berisiko Kena Serangan Jantung