Myanmar Disebut Anti Kemanusiaan dan Perdamaian

Selasa, 05/09/2017 18:10 WIB

Jakarta - Pembantaian terhadap warga muslim Rohingya oleh militer Myanmar dianggap sebagai bentuk anti kemanusiaan dan perdamaian. Sebab, Pemerintah Myanmar diam atas terjadinya genocide atau kejahatan kemanusiaan tersebut.

Demikian disampaikan Ketua Umum PPP, Romahurmuziy, melalui pesan singkatnya, Jakarta, Selasa (5/9). Menurutnya, tidak ada istilah lain kecuali pemerintah Myanmar telah membiarkan terjadinya genocide yang telah berlangsung beberapa puluh tahun.

"Ini satu hal yang tentu kami kutuk sebagai sebuah tindakan yang anti kemanusiaan dan anti perdamaian," kata Romi sapaan Romahurmuziy.

Kata Romi, apa yang telah dilakukan oleh Pemerintah Myanmar dengan mendiamkan terjadinya genocide, menghilangkan paksa, tidak adanya perlindungan sipil dan bahkan bisa dikatakan pembantaian yang dilakukan secara sistematis dan berkelanjutan oleh sejumlah ekstrimis yang ada di Myanmar terhadap etnis Rohingya.

"Jadi apa yang sudah disuarakan oleh pemerintah kita tentunya harus juga kita pertahankan sebagai jalan kita untuk tetap bisa memasuki Rohingya secara diplomatis," katanya.

TERKINI
Masih Seksi di Usia 61 Tahun, Demi Moore Dipuji Putrinya Rumer Wilis Perselisihan Hukum antara Jamie Spears dan Britney Spears Terus Berlanjut Puluhan Musisi Suguhkan Tampilan Berkelas di Jakarta Street Jazz Festival 2024 Anggota DPR Geram Aksi Biadab Kekerasan Seksual kepada Siswi SMP di Lampung