Komisi I DPR Sarankan Aung San Suu Kyi Belajar Demokrasi Sama Indonesia

Sabtu, 02/09/2017 06:32 WIB

Jakarta - Ketua Komisi I DPR Abdul Kharis menilai tokoh demokrasi Aung San Suu Kyi yang berkuasa saat ini di Myanmar, menunjukkan anomali bagi perdamaian dunia dewasa ini. Pasalnya, negeri yang dikuasai tokoh peraih nobel perdamaian tersebut justru melakukan pembantaian terhadap warga muslim Rohingya Myanmar. 

Kharis mengecam keras Aung San Suu Kyu yang membiarkan militer Myanmar membabi buta terhadap warga muslim Rohingya. Ia menyindir sebaiknya Aung San Suu Kyi belajar lagi mengenai prinsip perdamaian kepada Indonesia yang memiliki budaya toleransi kuat.

"Saya berharap Aung San Suu Kyu dapat mencontoh toleransi yg ada di indonesia, kami berbeda agama tapi tetap hidup rukun," ujar Kharis kepada Jurnas.com di Jakarta, Sabtu (2/9/2017).

Politisi PKS tersebut mengaku heran tokoh yang selama ini dianggap sebagai pejuang perdamaian justru negara yang dipimpinnya makin gahar melakukan kejahatan kemanusiaan. 

"Ini (Aung San Suu Kyi) pemegang nobel perdamaian tapi anti demokrasi. Aneh," sebutnya.

Kharis yang saat dihubungi tengah melakukan ibadah Haji di Mekkah tersebut berjanji pihaknya akan turut serta menggalang solidaritas bagi kaum muslim Rohingya yang menjadi korban kesemena-menaan militer dan pemerintah Myanmar. Ia meminta pemerintah tegas untuk menekan pemerintah Myanmar menghentikan kebiadabannya tersebut.

"Kita tidak bisa membiarkan kejahatan kemanusiaan berlangsung terhadap siapapun, apalagi terhadap muslim di rohingnya. Karena indonesia berpenduduk mayoritas muslim," ungkapnya.

TERKINI
Geledah Kantor Setjen DPR, KPK Amankan Bukti Transaksi Keuangan Anggota DPR: Pencabutan Status Bandara Internasional Perlu Dikaji Ulang KPU Tak Hadir Sidang Sengketa Pileg, Hakim MK Ngamuk Halal Bihalal Masjid Agung Sunda Kelapa Menteng, Bamsoet Dorong Masjid Sebagai Pemberdaya Umat