Pemerintah Uji Coba Jalan Aspal Campuran Plastik

Minggu, 30/07/2017 08:22 WIB

Jimbaran, Bali - Pembangunan jalan raya dengan menggunakan aspal dan campuran limbah plastik dimulai di Jimbaran, Bali. Deputi Bidang Koordinasi SDM, Iptek, dan Budaya Maritim Kemenko Maritim, Safri Burhanuddin mengatakan teknologi ini bisa diterapkan di seluruh Indonesia.

"Karena teknologi ini cukup mudah, semua bisa melakukannya. Saya harapkan bukan hanya PUPERA (Kementerian PUPR, red) yang akan mengimplementasikannya, tetapi hingga lingkup pedesaan pun bisa melakukannya, dengan memanfaatkan dana desa misalnya," ujar Safri.

Kepala Balitbang PUPR, Danis Sumadilaga mengatakan kementeriannya (Kemen PUPR) sedang melakukan standardisasi teknologi ini.

"Nantinya kami akan membagikan kepada semua pihak yang akan membangun jalan dengan plastik ini yang modul untuk pembangunan jalan yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Untuk jalan besar atau jalan kecil," kata Danis.

Ia menambahkan proses pengujian untuk penyusunan modul sedang berlangsung. Danis mengatakan menurut hasil penelitian yang dilakukan lembaganya, di Indonesia dibutuhkan 2,5 ton sampah plastik untuk jalan sepanjang satu kilometer dengan lebar tujuh meter.

"Untuk jalan dengan beban lalulintas berat dibutuhkan dua lapisan plastik, sehingga kebutuhannya bisa mencapai lima ton," terangnya.

Safri mengungkapkan untuk mengantisipasi kekurangan limbah plastik di masa datang, pihaknya telah bekerja sama dengan asosiasi pengelola sampah plastik.

"ADUPI (Asosiasi Pengelola Sampah Plastik) di 16 kota telah berkomitmen kepada kami untuk menyediakan sampah plastik di kota-kota tersebut," ujarnya.

Danis juga mengatakan untuk Indonesia yang digunakan adalah sampah kantong plastik kresek, karena biasanya sampah plastik botol sudah memiliki nilai ekonomis atau dapat dijual kembali.

Aspal yang menggunakan campuran bahan limbah plastik ini menurut penelitian Balitbang PUPR menghasilkan perkerasan jalan yang lebih kuat, lebih tahan lama,  dan lebih murah. 

Teknologi ini ditemukan oleh seorang ilmuwan kimia dari India, Rajagopalan Vasudevan pada tahun 2015 dan hingga kini India telah membangun jalan sepanjang lebih dari 25,000 km dari aspal berbahan limbah plastik ini.

TERKINI
Bawang Merah, Komoditas Penyumbang Tertinggi Bulan April Ketua DPR Soroti Pentingnya Ekosistem Pendidikan Demi Terciptanya SDM Unggul April 2024, Inflasi Turun jadi 0,25 Persen Kemdikbudristek: Seleksi KIP Kuliah Tanggung Jawab Kampus