Kamis, 27/07/2017 09:58 WIB
Tel Aviv – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengancam akan menutup kantor berita asal Qatar Al-Jazeera di Yerussalem. Netanyahu beralasan siaran penembakan oleh militer Israel di Masjid al-Aqsa sebagai bentuk kekerasan.
Saya telah menginstruksikan kepada seluruh penegak hukum untuk menutup kantor Al-Jazeera karena mempromosikan kekerasan di atas Temple Mount (Masjid al-Aqsa, red),” tulis Netanyahu melalui akun Facebook resminya.
Dikutip dari Memo, jika undang-undang yang berlaku saat ini tidak memungkinkan pihaknya untuk menutup Al-Jazeera, Netanyahu berjanji bakal menerbitkan UU baru yang diperlukan. “Saya akan bekerja mengeluarkan undang-undang yang diperlukan di Knesset untuk menutup Al-Jazeera,” ujarnya.
Untuk kali pertama, Israel menutup akses ke Masjid al-Aqsa pasca baku tembak pada 14 Juli lalu. Masjid baru dibuka kembali setelah adanya pemasangan detektor logam dan penambahan kamera CCTV di sepanjang gerbang.
Berbeda dengan Berkeley, UCLA Tangani Protes Mahasiswa Pro-Palestina dengan Panggil Polisi
Lokasi Protes pro-Palestina di UCLA Diserbu dan Dibubarkan Polisi
Sederet Fakta Tentang Mahasiswa UCLA yang Ditangkap Polisi saat Memprotes Israel
Keyword : Israel Palestina Masjid al-Aqsa