Sabtu, 22/07/2017 19:30 WIB
Yogyakarta – Usai Kongres Pancasila IX resmi dibuka oleh Presiden Joko Widodo pada Sabtu (22/7) di Universitas Gadjah Mada (UGM), kini para ahli dan civitas akademika memiliki waktu untuk saling menuangkan pikiran, untuk menghasilkan pelbagai gagasan bagi penerapan nilai-nilai Pancasila di tengah masyarakat.
Lebih detail, Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) menuturkan sistem perkuliahan Pancasila semester ini akan diubah. Menurutnya, Pancasila sudah tidak lagi pas jika hanya sebatas dihafalkan oleh mahasiswa.
“Semester ini, tahun ajaran 2017/2018 sistem pembelajaran Pancasila akan punya model baru. Jadi tidak hanya menghafal, tapi juga ada impementasi Pancasila dalam kehidupan sehari-hari,” kata Menteri Nasir dalam Deklarasi Anti-Radikalisme di Gor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sabtu (22/7).
Menristekdikti juga menegaskan kepada seluruh civitas akademika supaya menguatkan empat pilar kebangsaan di lingkungan kampus. Dosen atau mahasiswa dilarang keras ikut tergabung dalam organisasi terlarang yang hendak mengganti Pancasila di NKRI.
Peringatan Hari Pendidikan Nasional Harus Mampu Bangkitkan Semangat Wujudkan Merdeka Belajar
Ketua DPR Soroti Pentingnya Ekosistem Pendidikan Demi Terciptanya SDM Unggul
Pidato Hardiknas Terakhir, Nadiem Titip Merdeka Belajar
“Saya serukan kepada mahasiswa dan dosen, supaya tidak ikut organisasi yang mengarah kepada radikalisme dan menolak Pancasila. Sebaiknya kita tingkatkan prestasi dan kualitas pendidikan,” ujarnya.