AS Berusaha Perpanjang Krisis Timur Tengah

Senin, 10/07/2017 06:04 WIB

Jakarta - Penasehat khusus dari pembicara Parlemen Iran untuk urusan internasional Amir-Abdollahian mengatakan, Amerika Serikat mencari perpanjangan krisis di Timur Tengah untuk menjual lebih banyak senjata ke negara-negara regional.

Dalam pertemuan dengan Duta Besar Suriah, Adnan Mahmoud pada Sabtu (8/7), Hossein Amir-Abdollahian, mengatakan upaya AS memperpanjang "krisis regional seperti kelanjutan agresi (Arab Saudi terhadap Yaman, mengancam Suriah dengan serangan militer dan pelepasan ketegangan di Riyadh - Doha) hubungan yang ditujukan untuk menjual lebih banyak senjata di wilayah ini," menurut laporan Press TV dikutip Financial Tribune pada Senin (10/7)

Ia menunjuk sikap umum yang diadopsi oleh Iran dan Rusia mengenai masalah Suriah dan menekankan pentingnya kerjasama lanjutan di antara ketiga negara. Utusan Suriah tersebut mengatakan, Iran memiliki peran penting dan tak terbantahkan di wilayah tersebut. Ia menambahkan, bahwa AS dan sekutu-sekutunya berusaha untuk melemahkan pengaruh regional Iran.

Duta Besar Suriah mengatakan Teheran dan Damaskus memiliki sikap yang dekat mengenai perkembangan regional, dan bahwa Republik Islam memainkan peran penting dalam perang melawan terorisme baik di Suriah maupun di seluruh wilayah. Mahmoud menekankan bahwa Iran, Suriah dan Rusia harus melanjutkan konsultasi untuk membantu Damaskus menyelesaikan krisis yang sedang berlangsung.

 

TERKINI
Israel Serukan Evakuasi Warga Rafah, HAM PBB Sebut Tidak Manusiawi Hakim Ingatkan Trump soal Ancaman Penjara karena Langgar Perintah Pembungkaman Tanggapi Aksi Pro Palestina, 13 Hakim Konservatif AS Tolak Pekerjakan Sarjana Hukum Lulusan Columbia Kirim Delegasi Perundingan Gencatan Senjata Gaza, Israel Tetap Lanjutkan Operasi di Rafah