ISIS Bunuh Warga Sipil di Filipina Jika Tidak Bisa Baca Alquran

Senin, 29/05/2017 04:10 WIB

Marawi – Kekerasan yang ditimbulkan oleh Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) di Marawi, Filipina telah menimbulkan ketakutan di tengah-tengah masyarakat. Hingga hari ini, sudah 85 warga sipil dan aparat keamanan terbunuh oleh kelompok Islam radikal tersebut.

Dikutip dari The Guardian, orang-orang yang menjadi sasaran ISIS adalah mereka yang tidak bisa membaca ayat-ayat Al Quran. Bahkan, dalam beberapa kejadian mayat-mayat korban penembakan diikat dan dilabeli dengan tulisan “munafik”.

“Angka kematian resmi satu minggu terakhir mencapai 85 korban jiwa. Tapi mungkin bisa lebih tinggi lagi. Sekitar 200.000 penduduk Marawi banyak yang melarikan diri, meskipun tentara telah menurunkan pasukan darat, helikopter tempur, dan roket,” kata juru bicara kepolisian, Minggu (28/5).

Menurut kepolisian, kontak senjata diawali oleh kegagalan pemerintah menangkap Isnilon Hapilon, yakni seorang pemimpin kelompok Maute. Sebelumnya Hapilon sempat menjadi komandan kelompok Abu Sayyaf yang berbasis di Basilan, Kepulauan Sulu.

Kelompok Abu Sayyaf inilah yang kerap kali melakukan pengeboman, pemancungan, menyandera warga sipil, dan memiliki hubungan dengan kelompok Jemaah Islamiyah, yang mendalangi bom Bali 2002.

Kelompok Islam radikal lainnya di Mindanao seperti Pejuang Kebebasan Islam Bangsamoro (BIFF) dan Anshar Khalifa Filipina juga dikabarkan ikut bergabung dengan kelompok Maute.

ISIS sudah di sini. Mereka bertujuan untuk mendirikan kekhilafahan baru,” kata Duterte dalam sebuah kesempatan.

TERKINI
Taylor Swift Sedih Tinggalkan Pacar dan Teman-temannya untuk Eras Tour di Eropa Komisi I DPR: Pemerintah Perlu Dialog Multilateral Redam Konflik di Timur Tengah Album Beyonce Cowboy Carter Disebut Layak Jadi Album Terbaik Grammy 2025 Ryan Gosling Bikin Aksi Kejutan ala Stuntman The Fall Guy di Universal Studios