Selasa, 07/05/2024 00:54 WIB
Jakarta, Jurnas.com - Direktur Jenderal Diktiristek Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek), Abdul Haris, mengimbau perguruan tinggi negeri (PTN) membuka seleksi mandiri jalur Kurikulum Merdeka.
Hal ini disampaikan usai menghadiri Grand Launching Seleksi Mandiri Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SMMPTN) Konsorsium Badan Kerja Sama PTN Wilayah Barat, di Jakarta, pada Senin (7/5).
Menurut Haris, adanya penyederhanaan dari sisi muatan dalam Kurikulum Merdeka yang mulai berlaku secara nasional tahun ini, akan menyebabkan ketimpangan apabila dituntut mengikuti seleksi mandiri dengan format yang berlaku umum sebelumnya.
"Kita harus memberikan ruang kepada anak-anak SMA yang lulus dari Kurikulum Merdeka, dan karena saya pikir itu jadi hasil analisis kemampuan mereka setelah mengikuti kurikulum baru ini," kata Haris.
Ketika Link and Match Berbuah Cuan bagi Siswa SMK
Kemdikbudristek Sayangkan Fenomena Anak Sukai Lagu Dewasa
Kolaborasi Kurikulum Merdeka dan Kurikulum Global Genjot Mutu Siswa
"Ada banyak perubahan dan mereka dapat mendapatkan pemahaman-pemahaman yang lebih termasuk beberapa literasi komputasi, literasi bahasa, dan literasi-literasi yang lain," imbuh dia.
Haris menambahkan, imbauan ini tidak hanya disampaikan kepada BKS SMMPTN-Barat. Dia juga akan menyampaikan permintaan serupa kepada seluruh PTN yang membuka seleksi mandiri tahun ini.
"Kami juga akan melalui teman-teman melalui jalur seluruh PTN tidak hanya di BKS Barat, tetap akan meminta hal yang serupa," ujar Haris.
Diketahui, pendaftaran SMMPTN-Barat telah dibuka pada 4 Mei 2024 lalu, dan akan ditutup pada 20 Juni 2024. Setiap calon mahasiswa akan mendapatkan ID bayar jika telah melakukan pembayaran paling lambat pada 20 Juni 2024 pukul 16.00 WIB. Adapun batas akhir cetak kartu pada 21 Juni 2024 pukul 16.00 WIB.