Jum'at, 03/05/2024 22:46 WIB
Jakarta, Jurnas.com - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim mengklaim bahwa kebijakan Merdeka Belajar sukses ditularkan ke satuan pendidikan, peserta didik, guru, dan dosen di seluruh Indonesia.
Hal ini disampaikan dalam perayaan puncak Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang berlangsung di Indonesia Arena, Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta, pada Jumat (3/5).
Nadiem mengatakan, lima tahun perjalanan Merdeka Belajar sempat diwarnai oleh keraguan dan ketakutan. Padahal, gerakan perubahan ini justru ingin mengembalikan ruh pendidikan kepada pemikir awalnya, Ki Hajar Dewantara.
"Tahun ke tahun perubahan itu mulai terasa di semua daerah. Ujian Nasional sudah berganti dengan AN. RPP cukup satu halaman tidak perlu berlembar-lembar. Kurikulum Merdeka memberikan keleluasaan bagi guru untuk berkreativitas di dalam kelas. Dan P5 telah diimplementasikan," kata Nadiem.
Ketika Link and Match Berbuah Cuan bagi Siswa SMK
Kemdikbudristek Sayangkan Fenomena Anak Sukai Lagu Dewasa
Kolaborasi Kurikulum Merdeka dan Kurikulum Global Genjot Mutu Siswa
Begitu juga di level satuan pendidikan vokasi dan perguruan tinggi. Merdeka Belajar terus mendorong kerja sama dengan industri, guna melahirkan makin banyak inovasi, serta menyiapkan SDM yang sesuai dengan kebutuhan industri.
"Tadinya kita memisahkan industri dan akademik, tapi sekarang berbaur untuk menjadi lebih jaya lagi. Para dosen, kepala jurusan, dan rektor mencari berbagai macam cara untuk memberikan hak kepada mahasiswa belajar di luar kampus," ujar dia.
"Sekarang perguruan tinggi berpacu untuk terus meningkatkan mutu pembelajaran. Berkat langkah ini, perubahan itulah yang sekarang bisa mencapai titik ini," sambung Mendikbudristek.
Nadiem optimistis gerakan Merdeka Belajar akan berdampak panjang dan dilanjutkan oleh pemerintahan selanjutnya. Dia juga berpesan agar gerakan ini tidak hanya sekadar program pemerintah, namun dipegang erat-erat oleh masyarakat.
"Terima kasih atas setiap langkah berani. Tanpa Anda semua, Merdeka Belajar tidak akan bermakna. Keberhasilan Merdeka Belajar tidak mungkin terjadi jika tidak ada dukungan dari presiden Jokowi," kata Nadiem.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kemdikbudristek, Suharti, mengatakan peringatan Hardiknas tahun ini terbilang istimewa, karena bertepatan dengan Bulan Merdeka Belajar ke-2, pasca ditetapkan tahun lalu. Penetapan ini bertujuan supaya semangat pendidikan nasional kian semarak, dengan melibatkan lebih banyak masyarakat dan pemangku kepentingan.
"Perayaan Hardiknas tahun ini dihadiri lebih dari 9.000 peserta, terdiri dari siswa semua jenjang pendidikan, mahasiswa, dosen, guru, komunitas, pegiat literasi, pegiat seni dan budaya, serta kementerian dan lembaga terkait," ujar Suharti.