Senin, 29/04/2024 17:20 WIB
Jakarta, Jurnas.com - Universitas Tarumanagara (Untar) memperkenalkan kebudayaan batik Indonesia melalui ajang pengabdian kepada masyarakat (PKM) internasional `Cultural Outreach Program` di FPT University, Hanoi, Vietnam.
Dalam kegiatan yang bertujuan mengenalkan budaya Indonesia ini, puluhan mahasiswa FPTU diberikan pelatihan membatik dengan media tas jinjing dan tarian tradisional.
Pelajaran membatik dibawakan oleh Dekan Fakultas Psikologi Untar, Sri Tiatri, didampingi oleh Manajer PKM LPPM Untar, Dr. Hetty Karunia Tunjungsari. Hetty menyebut program ini berguna untuk membuka wawasan budaya terkait perbedaan dan persamaan antarbudaya.
"Program ini tidak hanya memperkaya pengetahuan global, tetapi juga dapat memperkuat hubungan Indonesia dan Vietnam melalui pemahaman budaya yang lebih mendalam," kata Hetty dalam siaran pers di Jakarta pada Senin (29/4).
Parlemen Vietnam Dukung Pengunduran Diri Ketua di Tengah Upaya anti-Suap
Masuknya 1000 Ton Impor Beras Asal Vietnam Mencekik Petani di Pulau Sumbawa
DPR Apresiasi Kemenangan Timnas Indonesia di Kandang Vietnam
Mahasiswa Fakultas Psikologi Untar, Anisa Husnul Khotimah, menjadi narasumber tarian tradisional. Dia mengajarkan Tari Goyang dari Karawang, Jawa Barat. Adapun Jelita Damai Sofia Lorenza Sihite, mahasiswa Fakultas Hukum Untar mengajarkan Tari Tor-Tor Sumatera Utara.
"Mahasiswa FPTU sangat antusias mempelajari budaya Indonesia. Mereka cepat belajar, sehingga di penghujung hari kami bisa menampilkan tarian dengan baik," ujar Jelita.
PKM internasional Untar juga diisi dengan kegiatan konferensi internasiional `Collaborative Research and Technology Partnership for Global Impact: Higher Education and Sustainable Development Goals` di Foreign Trade University.
Konferensi itu dihadiri ratusan peserta dari berbagai negara, antara lain Hungaria, Belanda, Filipina, India, Vietnam, Malaysia, Jepang, Turki, Jerman, Amerika Serikat, dan Indonesia.
Rektor Untar, Prof. Dr. Ir. Agustinus Purna Irawan mengatakan bahwa kegiatan-kegiatan ini diharapkan menguatkan upaya internasionalisasi Untar, melalui kontribusi di bidang pendidikan dan pengabdian masyarakat di luar Indonesia.
"Untar melalui berbagai keunggulan yang dimiliki dapat berkontribusi langsung dengan berkolaborasi bersama KBRI Hanoi dan beberapa institusi untuk membangun pendidikan tinggi dan mendorong inovasi kelas dunia," kata dia.