Capres Iran, Ebrahim Raisi Dituduh Telah Membunuh Ribuan Orang

Kamis, 27/04/2017 09:02 WIB

Jakarta - Kandidat presiden Iran, Ebrahim Raisi dituduh telah membunuh ribuan narapidana pada 1988, saat menjadi bagian dari`komisi kematian` yang ditugaskan untuk menyingkirkan tahanan politik yang menentang rezim tersebut.

Menurut oposisi Iran, saat itu pihak berwenang telah mengeksekusi antara 3.500 hingga 15.000 tahanan politik pada 1988. Sebagian besar dari mereka yang terbunuh adalah anggota Mujahidin Rakyat Iran, dilansir Al arabiyah, Rabu (26/4)

Raisi (56 tahun) memiliki hubungan yang kuat dengan Garda Revolusi Iran, aparat keamanan dan otoritas peradilan. Ia juga mendapat dukungan dari pemandu tertinggi Iran tersebut. Namun, popularitasnya di kalangan publik Iran rendah terutama karena hubungannya dengan `komisi kematian.`

Saat ini Rais adalah anggota Majelis Pakar, wakil umum di Pengadilan Khusus Clerical dan Penjaga Astan Quds Razavi, sebuah yayasan amal otonom di Masyhad. Situs kampanye untuk membela hak asasi manusia (HAM) di Iran mengecam persetujuan Raisi untuk mencalonkan diri sebagai presiden dan menuduhnya melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan.

"Raisi harus diadili karena melakukan kejahatan mengerikan ini, jadi bagaimana dia bisa bercita-cita menjadi presiden?" Hadi Qaimi, kepala kampanye tersebut, bertanya.

TERKINI
Richie Sambora Harus Berlutut ke Jon Bon Jovi agar Livin` on a Prayer Dimasukkan ke Album Lagi Bucin, Dua Lipa Peluk Mesra Callum Turner di Jalanan Berkarier Sejak Muda, Anne Hathaway Sering Alami Stres Kronis Gara-gara Tuntutan Pelecehan Seksual, Lady Gaga Batalkan Pesta Lajang Adiknya