Kamis, 20/04/2017 19:15 WIB
Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPk) menolak tawaran ahli kornea di Singapura yang berencana menggratiskan biaya pengobatan penyidik Novel Baswedan. Lembaga antikorupsi memilih meminta bantuan pemerintah untuk membiayai perawatan Novel yang sebelumnya mengalami teror penyiraman air keras oleh dua orang tak dikenal.
Wakil Ketua KPK, Saut Situmorang mengatakan, pihaknya tak ingin ketergantungan terhadap bantuan pihak lain dengan menggratiskan biaya perawatan Novel. Terlebih, Novel merupakan penyidik KPK. "Ya memang kiita juga kemarin konsultasi dengan Komisi III juga tidak mengehendaki. Ini resources kita. Ini orang kita dan yang dihindari dari beri memberi itu kan ketergantungan," ucap Saut Situmorang di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (20/4/2017).
Seperti diketahui, Dokter ahli kornea di Singapura bernama Donal Tan berencana menggratiskan biaya perawatan Novel. Donal mengajukan tawaran itu sebagai bentuk simpati setelah mengetahui Novel bekerja sebagai penyidik KPK.
Meski demikian, kata Saut, pihaknya mengapresiasi perhatian yang ditujukan ahli kornea Singapura itu. "Oleh sebab itu kalau memang kita bisa membiayai, perhatian mereka terhadap novel ini sudah cukup baik, terus kemudian kita yang membiayai semuanya," ujar Saut.
Jadi Tersangka Korupsi, Gus Muhdlor Langsung Ditahan KPK
KPK Tetapkan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Tersangka Korupsi
Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Pakai Rompi Tahanan KPK
Keyword : KPK Novel Baswedan Pegawai KPK