Kamis, 06/07/2023 06:01 WIB
Washington, Jurnas.com - Threads, aplikasi milik Facebook Meta yang diluncurkan pada Kamis (6/7) ini sebagai pesaing Twitter, rupanya tidak dapat dinikmati oleh pengguna di Uni Eropa. Alasannya, terganjal masalah peraturan.
Threads menjadi buruan para warganet yang ingin hijrah dari Twitter, menyusul kebijakan baru Elon Musk yang menerapkan pembatasan melihat cuitan hanya 800 postingan per hari untuk pengguna yang tidak bercentang biru.
Menurut sumber anonim yang dikutip AFP pada Kamis (6/7), Meta menahan peluncuran Threads di 27 negara Uni Eropa karena sedang mencari kejelasan tentang Undang-Undang Pasar Digital yang akan mulai berlaku penuh tahun depan di blok tersebut.
UU itu merupakan undang-undang penting yang di antaranya menetapkan aturan ketat untuk perusahaan internet terbesar di Eropa. Salah satunya, melarang platform berbagi data di berbagai layanan. Hal ini membatasi langkah perusahaan mengarahkan pengguna platform ke produk mereka.
Bukan Hanya Mahasiswa, Anggota Staf Uni Eropa Ramai-ramai Protes Perang Israel di Gaza
Importir Khawatir Pasokan Makanan Berkualitas Terganggu karena Pengecekan di Brexit
Terungkap, Istri Lettu Agam Sejak Awal Umbar Masalah Keluarga ke Media Sosial
"Meta mengonfirmasi bahwa mereka tidak akan merilis aplikasi tersebut di Eropa pada saat ini," kata sumber tersebut.
Bila merujuk pada deskripsi Threads yang tersedia baik di Play Store maupun Apps Store, aplikasi tersebut membutuhkan data pribadi pengguna, termasuk informasi kontak dan geolokasi, yang bertujuan untuk memberikan rekomendasi iklan.
Sebelumnya, Meta pernah melanggar aturan Uni Eropa karena menggunakan data dari WhatsApp untuk memperkuat layanan iklan di Instagram dan Facebook. Kebijakan ini dilarang oleh regulator Eropa.
Keyword : Threads Twitter Uni Eropa Platform Media Sosial