Senin, 12/06/2023 07:30 WIB
JAKARTA, Jurnas.com - Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei mengatakan, mencapai kesepakatan dengan Barat atas pekerjaan nuklir Teheran yang disengketakan dimungkinkan jika infrastruktur nuklir negara itu tetap utuh.
"Tidak ada yang salah dengan perjanjian (dengan Barat), tetapi infrastruktur industri nuklir kita tidak boleh disentuh," katanya, menambahkan bahwa Teheran harus terus bekerja sama dengan badan pengawas nuklir PBB di bawah kerangka pengamanan.
Pembicaraan tidak langsung antara Teheran dan Washington untuk menghidupkan kembali perjanjian nuklir Iran tahun 2015 dengan enam negara besar telah menemui jalan buntu sejak September, dengan kedua belah pihak saling menuduh membuat tuntutan yang tidak masuk akal.
Pada 2019, Iran mulai melanggar ketentuan kesepakatan sebagai tanggapan atas penarikan AS pada 2018 di bawah Presiden Donald Trump saat itu.
Rusia akan Praktikkan Skenario Senjata Nuklir Taktis dalam Latihan Militernya
AS Sebut Tidak akan Terlibat Perang dalam Konflik Bersenjata Iran-Israel
Dwayne Johnson Rahasiakan Pilihannya untuk Pilpres 2024 AS Mendatang
Perjanjian 2015 membatasi aktivitas pengayaan uranium Iran untuk mempersulit Teheran mengembangkan senjata nuklir, sebagai imbalan pencabutan sanksi internasional. Iran membantah ingin memperoleh senjata nuklir.
Teheran dan Washington pada Kamis membantah laporan bahwa mereka mendekati kesepakatan sementara di mana Teheran akan mengekang program nuklirnya dengan imbalan keringanan sanksi.
Sumber: Reuters