Ukraina Butuh Dana Rp 823,9 Triliun untuk Lindungi Infrastruktur dan Pasukannya

Minggu, 04/06/2023 07:22 WIB

JAKARTA, Jurnas.com  - Presiden Volodymyr Zelenskyy mengatakan, Ukraina membutuhkan lusinan baterai sistem pertahanan udara Patriot buatan Amerika Serikat (AS) jika ingin melindungi infrastruktur dan pasukannya di medan perang melawan superioritas udara Rusia.

Hal itu Zelenskyy katakan kepada Wall Street Journal (WSJ) dalam sebuah wawancara yang diterbitkan pada Sabtu (3/6). Total biaya permintaannya melebihi jumlah uang yang telah dikeluarkan Washington untuk bantuan militer untuk Kiev.

"Patriot adalah satu-satunya sistem di dunia yang mampu mencegat rudal Rusia jenis tertentu," kata Zelenskyy. Dia menambahkan bahwa “ada senjata” yang konon mampu secara drastis mengurangi kemampuan Rusia dalam hal serangan udara dan serangan rudal.

Pada bulan Mei, Kiev mengklaim pasukannya berhasil mencegat rudal hipersonik Kinzhal Rusia menggunakan sistem pertahanan udara Patriot. Moskow membantah klaim tersebut, menambahkan bahwa Ukraina secara rutin membesar-besarkan keefektifan pertahanan udaranya.

Dalam wawancara tersebut, ZelenskYy menyatakan bahwa sebanyak 50 baterai Patriot akan dibutuhkan untuk cukup melindungi kota-kota Ukraina dan pasukannya di medan perang menjelang serangan balasan yang banyak digembar-gemborkan.

"Meluncurkan operasi tanpa pertahanan udara berarti sejumlah besar tentara akan mati," katanya. "Semua orang tahu betul bahwa setiap serangan balasan tanpa superioritas udara sangat berbahaya," tambah presiden.

Setiap baterai Patriot berharga sekitar $1,1 miliar atau Rp 16,4 triliun, menurut perkiraan lembaga pemikir Center for Strategic and International Studies (CSIS) yang berbasis di Washington, yang dikutip oleh Forbes.

Dengan demikian, total biaya permintaan Zelenskyy diterjemahkan menjadi paket bantuan militer senilai $55 miliar atau sekitar Rp 823,9 triliun, yang lebih dari jumlah total bantuan militer AS yang dialokasikan ke Kiev sejauh ini.

AS telah memberi Ukraina bantuan militer senilai $37 miliar atau Rp 554,3 triliun sejak konfliknya dengan Rusia meningkat pada Februari tahun lalu. Ini hanya mencakup dua baterai Patriot sejauh ini. Angkatan Udara Ukraina mengkonfirmasi bahwa keduanya melanjutkan tugas tempur pada bulan April.

Kiev telah berulang kali meminta pendukung Barat untuk lebih banyak sistem pertahanan udara, serta pesawat buatan Barat, sesuatu yang enggan diberikan AS dan sekutunya hingga saat ini. Masalah Ukraina dengan pertahanan udara terungkap dalam penilaian rahasi Pentagon yang bocor secara daring.

Analisis pada akhir Februari memperkirakan bahwa sebagian besar jenis rudal Soviet akan hilang pada Mei, menurut laporan WSJ.

Pada akhir April, Menteri Pertahanan Ukraina Aleksey Reznikov mengakui bahwa stok rudal Ukraina untuk sistem pertahanan udara Soviet semakin menipis. "Kita perlu mengisinya dengan sesuatu yang lain," kata Reznikov saat itu.

Selain Patriot, AS dan sekutunya juga telah memberi Ukraina sistem pertahanan udara lainnya, termasuk NASAMS buatan AS, sistem rudal pertahanan udara IRIS-T Jerman, dan tank anti-pesawat Gepard.

Pada Februari 2023, kepala Asosiasi Angkatan Bersenjata Jerman (DBwV), Kolonel Andre Wustner, memperingatkan bahwa bantuan militer senilai $2 miliar atau Rp 29,9 triliun yang diberikan Berlin ke Kiev telah membuat militer Jerman kekurangan perangkat keras yang penting.

TERKINI
Akhirnya Britney Spears Benar-benar Bebas dari Ayahnya Setelah Konservatori Usai 2 Tahun Lalu Scarlett Johansson Dampingi Suaminya Colin Jost Jadi Penghibur di Gedung Putih Celine Dapuk Esther-Rose McGregor Kampanye Wewangian Terbaru Chelsea Mustahil Terhindar dari Sanksi Pengurangan Poin