Mendagri Ungkap Sumber Pasokan Senjata KKB Papua

Kamis, 25/05/2023 20:06 WIB

Jakarta, Jurnas.com - Terungkap, ada beberapa sumber pasokan senjata dan amunisi senjata kepada Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua. Pasokan senjata api itu, secara ilegal masuk ke wilayah Papua berasal dari Papua Nugini.

Hal tersebut, disampaikan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, saat ditanya tentang senjata yang dipakai KKB berasal dari jalan tikus perbatasan Papua-PNG. "Saya pernah jadi Kapolda di sana (Papua), setahu saya ada beberapa kasus tapi tidak banyak," ujar Tito di Jakarta, Kamis (25/5).

Senjata itu bisa masuk melalui jalur-jalur darat, menyebar dari perbatasan di wilayah Jayapura hingga Merauke. Kendati demikian, kasus senjata ilegal yang masuk melalui jalan tikus pada perbatasan Papua-PNG dinilai tidak banyak.

Menurut dia, senjata ilegal itu juga merupakan hasil perampasan usai tembak menembak antara kelompok bersenjata Papua dengan aparat keamanan. "Sebagian besar senjata-senjata itu adalah senjata rampasan dari aparat yang lengah," katanya.

Tidak hanya itu, sambung Tito, senjata ilegal yang digunakan oleh KKB berasal dari daerah yang pernah berkonflik, seperti Konflik Ambon Bersenjata. Sebab, senjata yang tersisa usai konflik dijual kembali. "Senjata-senjata itu banyak yang sudah selesai konflik. Ini kan masih disimpan, itu dijual oleh yang berkonflik," tutur Tito.

Tito menambahkan Filipina adalah salah satu pemasok utama senjata api yang digunakan oleh KKB. Adapun negara yang berbatasan langsung dengan Pulau Miangas, Sulawesi Utara itu memang terkenal memiliki home industry senjata dengan kualitas bagus. "Itu ada yang masuk lewat jalur-jalur laut, ada juga yang melalui jalur udara. Kan ada pilot yang ditangkap itu," imbuhnya.

TERKINI
Masih Seksi di Usia 61 Tahun, Demi Moore Dipuji Putrinya Rumer Wilis Perselisihan Hukum antara Jamie Spears dan Britney Spears Terus Berlanjut Presiden Joe Biden Beri Penghargaan Bergengsi untuk Michelle Yeoh Jewel Tampilkan Karya Seni dalam Balutan Gaun Perak Iris van Herpen