Rabu, 24/05/2023 21:03 WIB
Jakarta, Jurnas.com - Nelayan skala kecil dan skala besar diajak untuk menggencarkan aksi memungut sampah plastik di laut, kegiatan itu mengurangi kerusakan ekosistem perairan. Hal ini, disampaikan Menteri Kelautan dan Perikanan (Menteri KP), Sakti Wahyu Trenggono, di sela Konferensi Tuna Indonesia di Legian, Kabupaten Badung, Bali, Rabu.
“Dalam satu bulan menggerakkan partisipasi nelayan untuk ambil plastik di laut,” kata Menteri Trenggono dalam keterangan tertulis, diterima di Jakarta, Rabu (24/5).
Untuk merangsang lebih banyak partisipasi nelayan, Kementerian Kelautan Perikanan (KKP), menjanjikan uang untuk jumlah pengumpulan sampah plastik dari laut. “Yang pasti kami ganti seharga ikan,” imbuhnya.
Sebagai gambaran, berdasarkan data Balai Pengelolaan Informasi, Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (BPISDKP) melalui laman Kementerian Kelautan dan Perikanan, teknis dalam pengumpulan dan penimbangan sampah yaitu nelayan setiap hari mengambil sampah plastik di laut.
Sahroni Apresiasi Polda Metro Ungkap Mayat dalam Koper: Hukum Maksimal Pelaku
DPR Minta Jepang Ajarkan Smart Farming ke Petani Muda Indonesia
MU Belum Rela Berpisah dengan Greenwood
Kemudian dikumpulkan di sekretariat kelompok usaha bersama (KUB) nelayan dan tim dari Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) yang akan mendata jumlah sampah dan pembayaran kompensasi dari Bank Sampah selaku pihak yang membeli sampah plastik.
BPISDKP mencatat untuk kompensasi sampah plastik kresek bersih Rp3.500 per kilogram, plastik kemasan dihargai Rp25 per kilogram, aluminium Rp5.000 per kilogram, kaleng susu Rp 1.000 per kilogram, minuman ringan kaleng Rp500 per kilogram.
Ada pun memungut sampah plastik di laut merupakan bagian dari implementasi ekonomi biru sebagai kebijakan KKP. Ia menambahkan, selain dari laut, upaya dari darat juga dilakukan yang dikoordinasi oleh Kementerian Kemaritiman dan Investasi.
Sementara itu, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mencatat Indonesia berhasil mencegah lebih dari 200 ribu ton sampah plastik bocor sampai ke laut selama periode 2018-2022.
Direktur Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Pesisir dan Laut (PPKPL) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Dasrul Chaniago pada lokakarya regional ASEAN mencegah polusi sampah plastik di Sanur, Denpasar, 22-24 Mei 2023 menjelaskan pencegahan itu dilakukan melalui 3R.
Adapun 3R adalah mengurangi, menggunakan kembali dan mendaur ulang (3R) sampah plastik. Ratusan ribu ton sampah plastik tersebut ditampung melalui bank sampah hingga laporan aksi perusahaan dalam mendaur ulang sampah plastik.