BKKBN Ajak Tokoh Agama Lebih Aktif Advokasi Catin untuk Mengisi Elsimil

Selasa, 09/05/2023 09:09 WIB

JAKARTA, Jurnas.com - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menekankan pentingnya peran aktif tokoh agama dalam mengadvokasi calon pengantin (Catin) untuk mengisi Elektronik Siap Nikah Siap Hamil atau Elsimil sebelum melangsungkan pernikahan.

Diluncurkan tahun lalu, Elsimil dirancang khusus menyasar calon pengantin, ibu hamil, dan yang sudah melahirkan. Aplikasi ini berguna untuk mendeteksi lebih awal terhadap potensi bayi yang akan dilahirkan dengan melihat kodisi calon pasangan pengantin.

Meski begitu, BKKBN mencatat masih ada beberapa daerah yang cakupan pendataan Elsimilnya masih rendah dari target yang sudah disepakati dengan BKKBN daereah, di antaranya adalah Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Tengah.

"Memeng perlu sosialisasi lebih masif kepada masyakarat melalui tokoh-tokoh agama. Keterlibatan romo, pastor pendeta itu penting," kata Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo saat ditemui usai Rapat Koordinasi Teknis (Rakortek) Bidan KSPK, Jakarta Selatan, Senin (8/5) sore.

Dalam Rakortek itu banyak daerah yang melaporkan keterisian Elsimil masih rendah karena kendala sinyal. Namun, Hasto menilai bahwa alasan tersebut kurang bisa diterima.

"Saya tidak percaya hanya kendala sinyal. Karena apa? Nikah itu basinya bukan di desa atau plosok. Nikah itu basisnya di kecamatan dan di kecamatan itu umumnya sudah ada sinyal. Jadi, saya nggak bisa terima kalau alasan sinyal," tutur Hasto.

Sebaliknya, mantan Bupati Kulon Progo itu menilai bahwa rendahnya keterisian Elsimil lebih disebabkan oleh minimkan sosialisasi kepada masyarakat. "Kendalnya adalah sosialisasinya belum masif dan petugas-petugsanya belum serius," ucap Hasto.

Aplikasi Elsimil yang dikembangkan oleh BKKBN bertujuan untuk medeteksi secara dini kesehatan pasangan calon pengantin dan untuk mitigasi risiko melahirkan bayi stunting.

Data kuesioner yang dimasukkan pasangan calon pengantin dalam aplikasi Elsimil adalah usia, status gizi, berat dan tinggi badan, ukuran lingkar lengan atas. lingkar perut, dan kadar Hb.

Sertifikat dari scoring otomatis data kuesioner di apilkasi Elsimil diberikan pada saat pernikahan. Jika Sertifikat Elsimil hasilnya dinyatakan `Berisiko` (Merah), pernikahan tetap boleh dilangsungkan, tetapi Tim Pendamping Keluarga (TPK) akan merekomendasi `Menundah Kehamilan`.

Selanjutnya TPK memberikan intervensi yang direkomendasikan serta memonitor status gizi sang istri sampai kondisinya membaik dan menjadi `ideal untuk hamil.

Selain sebagai alat skrining dan media komunikasi dengan TPK, Elsimil berfungsi sebagai media edukasi kesehatan reproduksi, kontrasepsi, kesiapan pranikah, kesiapan kehamilan, serta pencegahan kanker.

TERKINI
Genjot Penjualan di China, Toyota Gandeng Tencent Toyota Kenalkan Dua Varian Mobil Listrik untuk Pasar China Perang Epik Rebutan Kilang Anggur, Brad Pitt dan Angelina Jolie Saling Menuduh Milla Jovovich Ungkap Dirinya Pernah Jadi Baby Sitter Anak-anak Bruce Willis dan Demi Moore