Anggota DPR Ingatkan Buruh: Waspada May Day Ditunggangi Secara Politik untuk Kepentingan Tertentu

Senin, 01/05/2023 13:35 WIB

Jakarta, Jurnas.com - Anggota Komisi IX DPR RI, Rahmad Handoyo mengingatkan para buruh untuk mewaspadai kemungkinan demo May Day 2023 ditunggangi secara politik oleh pihak tertentu.

Bukan tanpa alasan, menurut dia, jelang Pemilu 2024 ini rawan dengan kepentingan politis demi mendapat kekuasaan dan menarik simpati rakyat.

“Mudah-mudahan (May Day) berjalan dengan tertib, menjelang Pemilu ya semua bisa potensi untuk menunggangi itu pasti ada sehingga jangan sampai ada para pihak yang mengotori (agenda) para buruh sehingga buruh juga harus mewaspadai secara saksama,” kata Rahmad Handoyo kepada wartawan, Senin (1/5).

Terlepas dari itu, Politikus PDIP ini menghormati tuntutan yang disampaikan buruh pada momen peringatan May Day 2023. Peringatan Hari Buruh Internasional (May Day), sudah menjadi ritual tahunan bagi kaum pekerja untuk menyampaikan aspirasi dan keluh kesah kepada pemerintah. 

Legislator Dapil Jawa Tengah V ini menegaskan bahwa demonstrasi dan menyampaikan pendapat adalah hak demokrasi rakyat. Kendati begitu, aksi buruh mesti berjalan secara tertib.

“Kita sering mendengar para teman-teman pengurus konfederasi (buruh) memperjuangkan isu-isu kekinian saya kira suatu hal yang masuk akal dan enggak masalah sehingga ketika isu apapun isu yang menyangkul soal pekerja ya ketika mereka menyuarakan dan memperjuangkannya sesuai dengan keinginan mereka,” demikian Rahmad Handoyo.

Tuntutan buruh untuk aksi yang digelar di antaranya, cabut Omnibus Law Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2023 tentang Cipta Kerja, tolak RUU Kesehatan, sahkan RUU PPRT,  hapus outsourcing, dan tolak upah murah.

Sebelumnya Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menargetkan 100 ribu buruh berdemonstrasi di Istana Negara dan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) pada peringatan Hari Buruh, Senin, 1 Mei 2023 . Aksi serupa juga akan digelar di kantor-kantor pemerintahan di daerah.

 

 

TERKINI
Staf PBB Meninggal, Israel Sebut Kendaraannya Diserang di Zona Pertempuran Aktif di Gaza Mahasiswa Harvard yang pro-Palestina Akhiri Perkemahan, Berjanji akan Lanjutkan Protes Terkait Perang Gaza, Yordania Gagalkan Rencana Pengiriman Senjata untuk Penentang Monarki Hadapi Kerusuhan di Kaledonia Baru, Prancis Upayakan Pembicaraan dan Kirim Polisi