Pemerintah Myanmar Bantah 1.000 Muslim Rohingya Tewas

Kamis, 09/02/2017 16:51 WIB

Myanmar - Korban penindasan terhadap muslim Rohingya oleh pemerintah Myanmar kabarnya terus bertambah. Laporan terbaru dari badan PBB mengungkapkan bahwa hingga saat ini sudah lebih dari 1.000 korban tewas. Bahkan 70.000 warga Rohingya melarikan diri mencari suaka perlindungan di luar Myanmar, sebagai akibat krisis yang berlangsung di negara tersebut.

“Selama empat bulan terakhir, kami mendapatkan ribuan orang yang tewas. Ini tidak bisa diremehkan,” kata salah seorang pejabat yang tak disebutkan namanya tersebut, di Bangladesh.

Menyikapi laporan tersebut, juru bicara presiden Myanmar, Zaw Htay mengatakan bahwa laporan tersebut cenderung mengada-ada. Sebab, menurut data yang dikumpulkan oleh pemerintah jumlah korban tewas kurang dari 100 orang, sejak operasi militer pada Oktober 2016 silam.

“Jumlah itu terlalu besar dari angka yang kami kumpulkan. Kami harus memeriksa itu kembali,” ujar Htay kepada Guardian, Kamis (9/2).

Kurang lebih 1,1 juta umat Islam Rohingya yang hidup di Barat Laut Myanmar mengalami penindasan (apartheid), karena kewarganegaraan mereka mendapatkan penolakan. Mayoritas umat Budha yanmar menganggap muslim Rohingya sebagai imigran gelap dari Bangladesh.

Presiden Myanmar Suu Kyi kerap kali mengelak bahwa militernya melakukan pembunuhan, pemerkosaan, dan pembakaran terhadap muslim Rohingya. Namun bukti-bukti kekejaman tentara Myanmar tidak serta-merta membuat pemerintah mengambil tindakan tegas.

TERKINI
Sweater `Buluk`Kim Kardashian Dianggap tak Matching dengan Gaun Glamor Met Gala 2024 Protes Perang Israel di Gaza, Bendera Palestina Berkibar di Kampus-kampus Spanyol Sibuk Bantu Banjir di Brasil, Gisele Bundchen Absen di Met Gala 2024 Victoria Beckham Rancang Gaun Renda Phoebe Dynevor di Met Gala 2024