Selasa, 18/04/2023 13:14 WIB
JAKARTA, Jurnas.com - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengatakan normalisasi hubungan dengan Arab Saudi akan menjadi lompatan raksasa untuk mengakhiri konflik Arab-Israel.
"Kami menginginkan normalisasi dan perdamaian dengan Arab Saudi. Kami melihat itu mungkin sebagai lompatan besar untuk mengakhiri konflik Arab-Israel," kata Netanyahu selama pertemuan di Yerusalem dengan Senator Republik Amerika Serikat (AS), Lindsey Graham.
Netanyahu mengatakan, perdamaian yang dicapai antara Israel dan Arab akan menjadi sejarah yang baik bagi Israel, Arab Saudi, kawasan dan dunia.
"Perjanjian ini dapat memiliki konsekuensi yang monumental, konsekuensi bersejarah baik bagi Israel, Arab Saudi, kawasan, dan dunia," kata Netanyahu.
AS dan Arab Saudi Hampir Capai Kesepakatan Mengenai Pakta Keamanan
AS Sebut Tidak akan Terlibat Perang dalam Konflik Bersenjata Iran-Israel
Dwayne Johnson Rahasiakan Pilihannya untuk Pilpres 2024 AS Mendatang
Israel, sejak penandatanganan Abraham Accords yang disponsori AS untuk menormalisasi hubungan dengan Uni Emirat Arab, Bahrain, Sudan, dan Maroko, terus berupaya memperluas inisiatif ke negara-negara tambahan.
Petinggi Israel telah berulang kali menekankan bahwa menjalin hubungan dengan Arab Saudi akan menjadi pencapaian akhir dan akan sangat penting untuk membangun perdamaian di wilayah tersebut.
Sementara itu, Arab Saudi telah berulang kali menyatakan bahwa perjanjian atau kesepakatan damai apa pun untuk menormalisasi hubungan dengan Israel akan dikondisikan sebelumnya pada pembentukan negara Palestina merdeka.
Para pejabat Israel menyebut Iran dan ancamannya terhadap kawasan itu, termasuk program nuklirnya, persenjataan rudal balistik, dan campur tangannya melalui mempersenjatai dan membiayai milisi di negara-negara seperti Yaman, Lebanon, Irak dan Suriah - sebagai musuh bersama dengan negara-negara Arab.
Israel melihat kesepakatan yang ditengahi China untuk menormalkan hubungan antara Arab Saudi dan Iran bulan lalu sebagai kemunduran untuk tujuannya membangun hubungan dengan Kerajaan.
Sumber: Al Arabiya