Selasa, 07/02/2017 19:45 WIB
Manila - Rodrigo Duterte kembali menunjukkan ketegasannya sebagai Presiden Filipina. Setelah membunuh lebih dari 7.000 tersangka pengedar narkoba sebagai buntut perang yang dikobarkan Duterte terhadap obat-obatan terlarang tersebut, kini Duterte menerapkan wajib pajak untuk semua warganya.
Bukan kewajiban pajak yang menjadi sorotan utama, melainkan ancaman Duterte bagi mereka yang tidak membayar pajak. Presiden berusia 71 tahun tersebut melayangkan ancaman untuk membunuh warganya yang tidak mematuhi kebijakan tersebut.
“Pajak dibutuhkan untuk menjalankan pemerintahan. Aku akan membunuh kalian jika tidak membayar,” ancam Duterte di Istana Kepresidenan di Malacanang dikutip dari Asian Correspondent, Selasa (7/2).
Duterte juga dilaporkan mengadakan pertemuan dengan sejumlah pembayar pajak terbesar di Filipina, termasuk Manuel V, Pangilinan, dan Lance Gokongwei pada peluncuran Biro Pendapatan Internal (BIR).
Filipina Serukan Pengusiran Diplomat China saat Ketegangan di Laut Cina Selatan Meningkat
Triwulan I, Realisasi Pajak Sulteng Capai Rp2,22 Triliun
Anggota DPR: Rencana Kenaikkan PPN 12 Persen Harus Pertimbangkan Ekonomi Global
“Selama Anda membayar dengan benar dan tepat waktu, maka Anda aman,” tegas Duterte.
“Saya pastikan tidak akan ada korupsi pajak,” tandasnya.
Keyword : Filipina Rodrigo Duterte Pajak