Google dan Facebook Siapkan Penangkal Hoax

Selasa, 07/02/2017 12:27 WIB

Paris - Berita bohong alias hoax dianggap sudah mengkhawatirkan di dunia. Jejaring sosial media dan kantor berita dikritik keras selama Pemilu Amerika Serikat karena mereka dianggap secara tidak sengaja ikut menyebarkan berita-berita bohong.

Karena itu, dua raksasa internet Google dan Facebook bergabung bersama dengan sejumlah kantor berita untuk meluncurkan alat baru pemeriksa keaslian berita yang dirancang untuk mencabut berita-berita bohong di Prancis jelang pemilihan presiden di negeri itu, demikian disampaikan Reuters.

Belajar dari kasus Amerika, Facebook akan bekerja sama dengan delapan kantor berita Prancis, termasuk Agence France-Presse (AFP), BFM TV, koran L`Express, serta Le Monde, untuk mengurangi risiko berita bohong yang muncul dalam platform mereka.

Facebook, jejaring sosial terbesar di dunia, memiliki 24 juta pengguna di Prancis, atau sepertiga dari total penduduk Prancis.

Di AS, Facebook sudah bekerja dengan situs pemeriksa kebenaran berita Snopes, ABC News dan kantor berita Associated Press untuk memeriksa keaslian berita

Facebook akan memberikan peran pengguna dalam menandai (flag) berita bohong pada jejaring sosial ini sehingga artikel-artikel berita bisa dicek ulang kebenarannya oleh kantor berita yang menjadi mitra Facebook.

Setiap berita yang dianggap bohong oleh dua dari mitra Facebook akan ditandai oleh sebuah ikon yang menunjukkan konten berita itu bermasalah. 

Facebook juga mendukung program Google lewat "crosscheck" yang mengundang para pengguna mengirimkan link untuk konten yang diragukan kebenarannya kepada situs-situs berita terpercaya sehingga konten itu bisa diinvestigasi.

Tujuh belas kantor berita bergabung dalam proyek itu, termasuk AFP dan stasiun televisi nasional Prancis.

 

TERKINI
Sinergi Kementan-Kodim 1910 Malinau Tingkatkan Produksi dengan Perluas Areal Tanam Baru Kejagung Bakal Sita Aset Sandra Dewi Jika Terima Uang Korupsi Timah KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Kasus Pungli KPK Sita Rp48,5 Miliar Terkait Suap Bupati Labuhanbatu