Jum'at, 24/03/2023 01:01 WIB
JAKARTA, Jurnas.com - China akan meluncurkan skema percontohan untuk mempromosikan pengembangan energi terbarukan di daerah pedesaan. Demikian menurut rencana aksi yang dirilis oleh Administrasi Energi Nasional (NEA) pada Kamis (23/4).
Di bawah skema tersebut, departemen pemerintah tingkat provinsi akan mengidentifikasi `daerah percontohan` perdesaan untuk pembangunan proyek energi terbarukan dan menyerahkan rencana pengembangan ke NEA untuk dievaluasi dan disetujui pada akhir Mei tahun ini.
Skema tersebut mengusulkan target bahwa energi terbarukan akan mencapai lebih dari 30 persen dari total konsumsi energi primer dan lebih dari 60 persen konsumsi energi primer kapasitas baru di negara percontohan pada tahun 2025.
Skema tersebut juga meminta otoritas lokal untuk "menderegulasi" dan meningkatkan administrasi industri energi terbarukan mereka.
Biden Terapkan Tarif Baru Mobil Listrik China untuk Lindungi Manufaktur AS
Putin Dukung Rencana Penyelesaian Konflik oleh Tingkok di Ukraina
Pengacara Warga As yang Ditangkap di Australia Tanpa Sadar Bekerja dengan Peretas China
Pengumuman tersebut muncul di tengah dorongan ambisius untuk meningkatkan kapasitas energi terbarukan negara. China memasang 152 gigawatt (GW) kapasitas energi terbarukan tahun lalu, mewakili 76,2 persen dari seluruh kapasitas energi baru.
China telah mengatakan pihaknya bertujuan agar energi terbarukan mencapai lebih dari 50 persen dari kapasitas pembangkit listriknya pada tahun 2025, dengan sebagian besar dipasang di daerah berpenduduk jarang, sebagian besar pedesaan seperti Mongolia Dalam dan provinsi Gansu.
Sumber: Reuters
Keyword : Energi TerbarukanChinaPerubahan Iklim