Menko PMK: Konsumsi Protein Hewani Penting untuk Otak Anak

Senin, 27/02/2023 11:04 WIB

Jakarta, Jurnas.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengingatkan pentingnya penanganan stunting di Indonesia demi menghasilkan sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing.

Hal itu dia utarakan didepan ribuan anggota Muhammadiyah dan Aisyiyah se-Jawa Barat saat membuka secara resmi Musyawarah Wilayah Ke-21 Muhammadiyah Provinsi Jawa Barat di Stadion Ranggajati, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat pada Sabtu (25/02/2023).

"Ingat, stunting itu bukan soal pendek tingginya anak, berat ringannya bobot anak, tapi yang lebih penting sebetulnya adalah pertumbuhan otak anak. Dan kuncinya adalah keterjaminan mendapatkan gizi yang baik, sehat, dan cukup," jelas Muhadjir.

Menko Muhadjir menyebut, salah satu kunci utama melahirkan bayi yang sehat yaitu dengan diberikan asupan gizi mencakup protein hewani saat berada didalam kandungan. Oleh karena itu, ketika para ibu sedang hamil wajib mengkonsumsi makanan yang berasal dari daging-dagingan.

"Daging ayam bagus, daging sapi bagus, telor bagus, kambing juga bagus. Pokoknya semua protein itu bagus untuk bayi baik ketika masih berada janin maupun ketika sudah lahir dari rahim seorang ibu," urai Muhadjir.

Menko PMK juga mengajak seluruh pihak untuk saling bahu-membahu dalam menurunkan angka stunting. Sesuai dengan arahan Presiden Jokowi, pada 2024 nanti stunting di angka 14 persen dari 21,6 persen pada 2022. Ini penting, demi menuju Indonesia Emas 2045 yang gemilang.

"Karena itu saya mohon betul dukungannya dalam menyukseskan upaya kita untuk menghilangkan stunting di Indonesia. Dan saya kira Muhammadiyah, Aisyiyah, serta pihak pemerintah dapat bergotong-royong dalam menangani permasalahan ini," tutur menteri yang juga ketua PP Muhammadiyah ini.

TERKINI
Soal Pro dan Kotra RUU Penyiaran, Dasco: Akan Dikonsultasikan dengan Komisi I Pimpinan DPR Pastikan 43 RUU Segera Dibahas Bersama Pemerintah Penerima KIP Kuliah Kedapatan Berprilaku Hedon, Anggota DPR: Perlu Monitoring dan Evaluasi Manajemen P3I Desak Bareskrim Polri Gelar Perkara Kasus Notaris FM