Jangan Ada Pungutan Pada Kegiatan Eksplorasi Migas

Selasa, 24/01/2023 22:49 WIB

Jakarta, Jurnas.com - Salah satu yang menjadi sorotan Satuan Kerja Khusus Pelaksanaan Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) adalah adanya pungutan-pungutan dalam kegiatan ekplorasi minyak dan gas bumi.

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengungkapkan, selama ini dalam proses kegiatan eksplorasi banyak ditemukan pungutan-pungutan yang mengganggu kegiatan eksplorasi, di mana kegiatan eksplorasi tersebut belum tentu akan berhasil. Hal itu, disampaikannya dalam Market Review, Selasa (24/1/2023).

"Mesti harus mengurangi pungutan-pungutan dari berbagai sektor yang artian itu bisa mengganggu eksplorasi. Eksplorasi ini kan kegiatan yang belum tentu sukses, dan kalau sukses nanti itu ada hitunganya dalam cost recovery silahkan. Tapi jangan masih kerja sudah ada pungutan ini, pungutan itu, hambatan ini yang jadi masalah," ujar Dwi.

Menurut Dwi, seharusnya ada bentuk dukungan yang lebih terhadap investor yang akan melakukan eksplorasi. Hal itu nantinya akan meningkatkan investasi di sektor hulu migas. "Kalau perlu kita support total orang yang mau investasi dengan resiko dia sendiri, kalau tidak sukses ya dia sendiri yang nanggung," tuturnya.

Meski begitu, Dwi mengatakan bahwa saat ini beberapa pekerjaan rumah yang dapat menghambat investasi di Indonesia sedang dalam proses penyelesaian. Salah satunya komitmen pemerintah untuk menyelesaikan revisi Undang-Undang Nomo 22 tahun 2001 tentang Hulu Minyak dan Gas Bumi (Migas) guna menjamin kepastian pengembangan dan eksploitasi migas.

"Kemudian, kecepatan proses untuk investasi sekarang sedang digodok bersama integrasi sistem informasi, baik di Kementerian Investasi, KLHK, ESDM, dan itu di-improve terus," terang dia.

Dwi menambahkan, perkembangan investasi di Indonesia cukup signifikan. Hal itu terlihat pada sektor eskplorasi pada tahun 2022 yang mencapai USD800 juta dan kini USD1,79 miliar.

Sebagai catatan, SKK Migas pada tahun 2023 menargetkan investasi sektor hulu migas mencapai USD15,54 miliar atau setara Rp234,18 triliun. Target tersebut naik 26% dari capaian investasi di 2022 yang berada di kisaran USD12,3 miliar atau setara Rp185,36 triliun.

TERKINI
Perang Epik Rebutan Kilang Anggur, Brad Pitt dan Angelina Jolie Saling Menuduh Milla Jovovich Ungkap Dirinya Pernah Jadi Baby Sitter Anak-anak Bruce Willis dan Demi Moore Akhirnya Britney Spears Benar-benar Bebas dari Ayahnya Setelah Konservatori Usai 2 Tahun Lalu Scarlett Johansson Dampingi Suaminya Colin Jost Jadi Penghibur di Gedung Putih