Alasan Gerindra Keukeuh Perjuangkan Sistem Proporsional Terbuka di Pemilu 2024

Jum'at, 13/01/2023 20:16 WIB

Jakarta, Jurnas.com - Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad membeberkan alasan mengapa partainya keukeuh memperjuangkan sistem proporsional terbuka pada Pemilu 2024 mendatang.

Menurut dia, Gerindra tetap ingin mengedepankan asas keadilan dan keterbukaan.

"Ya kalau Gerindra itu sudah Pak Prabowo (Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto) sampaikan bahwa kami menganut asas keadilan keterbukaan," kata Dasco di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (13/1).

Tak hanya itu, Gerindra juga ingin wakil-wakilnya di Legislatif daerah ataupun Parlemen mewakili berbagai golongan dan unsur. Sehingga, legislator harus dipilih langsung masyarakat.

"Kami ingin itu dilakukan dengan proporsional terbuka," kata Dasco.

Dia juga tak menampik jika Gerindra mempertimbangkan keinginan partai nonparlemen dan partai baru yang ingin sistem proporsional terbuka dipertahankan. Bahkan, tidak sedikit dari partai itu mengajukan diri sebagai pihak terkait dalam judicial review di Mahkamah Konstitusi (MK).

Sistem proporsional terbuka dianggap bisa memberi ruang kepada partai-partai tersebut untuk bersosialisasi langsung dengan masyarakat. Lain halnya dengan sistem proporsional tertutup yang dinilai membatasi partai baru dan nonparlemen untuk berinteraksi dengan masyarakat.

"Karena menurut mereka dengan proporsional tertutup kesempatan partai-partai baru untuk ikut berkontestasi dalam waktu yang singkat untuk melakukan sosialiasi terhadap partainya agak kesulitan sehingga untuk asas keadilan makanya mereka masuk pihak terkait untuk meminta proporsional terbuka," demikian Dasco yang juga Wakil Ketua DPR RI ini.

 

 

 

TERKINI
Selalu Spektakuler, Zendaya Masih Bingung Pakai Gaun Apa di Met Gala 2024 Pendapatannya Jauh Beda dengan Taylor Swift, Travis Kelce Disebut Miskin Emily Blunt Puji Taylor Swift Bisa Membangkitkan Kepercayaan Diri Putri Sulungnya Suka Berkencan dengan `Berondong`, Cher Ungkap Pria Seusianya Sudah Banyak yang Mati