Kementan Dorong Penyuluh Tak Kendor Dampingi Petani Implementasikan Genta Organik

Rabu, 21/12/2022 14:40 WIB

JAKARTA, Jurnas.com - Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Kementerian Pertanian (Kementan) menyemangati para penyuluh agar tetap mendampingi petani mengimplementasikan Gerakan Tani Pro Organik (Genta Organik).

Sebagaimana diketahui, Kementan telah mencanangkan program Genta Organik yang ditujukan untuk menyuburkan tanah Indonesia agar produksi tetap meningkat meski harga pupuk mahal.

Genta Organik merupakan gerakan pertanian organik yang memanfaatkan pupuk organik, pupuk hayati, dan pembenah tanah, yang dikombinasikan dengan pemupukan berimbang.

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, kunci meningkatkan produksi pertanian adalah memelihara kesuburan tanah. Kesuburan tanah dapat dipelihara secara berkelanjutan dengan menggunakan pupuk organik.

"Kita besok berharap produksi kita akan meningkat jauh bahkan melonjak dari sebelumnya. Caranya satu, perbaiki pupuk kita sekarang jangan pakai pupuk kimia saja, tetapi lebih banyak pupuk organik," kata SYL.

Meski demikian, SYL menekankan bahwa penggunaan pupuk kimia masih ditoleransi asalkan tidak berlebihan. Kalau mau pakai pupuk kimia tidak perlu banyak, sehingga efek sampingnya bisa kita kurangi," ucap dia.

Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi mendorong para penyuluh agar tidak kendor mendampingi petani  dalam mengimplementasikan Genta Organik di lahannya masing-masing.

"Pendampingan tidak boleh kendor," kata Dedi pada acara Ngobrol Asyik Penyuluhan (Ngobras) volume 52 bertemakan Peran Penyuluh Pertanian Dalam Menghadapi Pupuk Mahal, Jakarta, Selasa (20/12).

Dedi mengatakan, penyuluh tidak boleh menyerah untuk terus mendampingi dan memberikan pemahaman kepada petani agar mampu dan mau mengimplementasikan Genta Organik.

"Tentu kita juga harus memfaslitasi apa-apa yang diperlukan untuk menggenjot produktivitasnya," ucap Dedi.

Dedi pun berharap tanah-tanah di Indonesia tetap subur. "Ayo kita gerakkan Genta Organik di wilayah masing-masing untuk tetep menjaga produktivtas produksi pertanian kita," ajak Dedi.

Narasumber Ngobras, Ketua harian HKTI Provinsi Jawa Barat, Entang Sastraatmadja mengatakan suasana pertanian saat ini yaitu pembangunan pertanian dan pembangunan petani, pembangunan pertanian dan penyuluhan pertanian, peningkatan produksi dan kesejahteraan petani, penyuluh pertanian sebagai guru, obor, dan problem solver.

"Solusi pupuk mahal di antaranya melalui advokasi kepada petani, pengembangan pupuk organik dan menghemat pupuk dengan penggunaan pupuk berimbang," jelas Entang.

Dalam kebijakan pemupukan dibuat penyelesaian dengan terobosan sehingga pupuk mahal tidak bersoal. Subsidi langsung kepada petani bisa menjadi alternatif. Lebih lanjut beliau mengatakan saat ini kondisi lahan pertanian yang perlu diperhatikan kesehatan lahan pertanian, go organik dan penyembuhan lahan pertanian.

"Banyak yang harus dilakukan untuk mengatasi harga pupuk yang mahal diantaranya melalui kebijakan perpupukan dengan pupuk bersubsidi, subsidi pupuk langsung ke petani dan tata kelola pupuk bersubsidi," imbuh Entang.

TERKINI
Akhirnya Britney Spears Benar-benar Bebas dari Ayahnya Setelah Konservatori Usai 2 Tahun Lalu Scarlett Johansson Dampingi Suaminya Colin Jost Jadi Penghibur di Gedung Putih Celine Dapuk Esther-Rose McGregor Kampanye Wewangian Terbaru Chelsea Mustahil Terhindar dari Sanksi Pengurangan Poin