Rabu, 30/11/2022 20:32 WIB
Jakarta, Jurnas.com - Partai Gerindra meminta masyarakat untuk tidak menilai semua momen berbarengan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto sebagai endorse untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
"Saya pikir ya jangan segala sesuatu semua disangkutpautkan dengan endorse, dengan pilpres," kata Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (30/11).
Dia berharap, publik dapat berpikir positif jika momen keberasamaan kedua tokoh itu murni menjalankan tugas negara. Jokowi sebagai Kepala Negara dan Prabowo sebagai Menteri Pertahanan.
DPR Harap Penambahan Kuota Pupuk Bersubsidi Tepat Sasaran
Jazuli Pastikan Fraksi PKS Terus Berjuang untuk Kesejahteraan Buruh
May Day 2024, Jokowi: Kita Teruskan Semangat Juang Buruh
"Kita berpikir positif bahwa apa yang dilakukan pada momen-momen itu tentunya lebih banyak koordinasi masalah pekerjaan sehari-hari antara presiden dengan menteri sebagai pembantu presiden," kata Dasco.
Kendati demikian, Gerindra bersyukur Jokowi memiliki hubungan yang baik dengan Pak Bowo. Dia bahkan tak menampik kedekatan ini ikut menaikkan elektabilitas Pak Bowo di mata publik.
Apalagi, Jokowi hingga saat ini masih memiliki konstituen. Sehingga, sedikit atau banyak, kekompakan Jokowi dengan Pak Bowo ikut memengaruhi elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra tersebut.
"Ya tentunya kita tidak bisa pungkiri bahwa Pak Jokowi itu kan konstituennya banyak sehingga dalam momen-momen tertentu, Pak Prabowo bersama Pak Jokowi tentunya juga sedikit banyak berpengaruh," demikian Dasco yang Wakil Ketua DPR RI ini.