Kementan Ajak Penyuluh dan Petani Tingkatkan Produktivitas Pertanian Melalui Genta Organik

Minggu, 27/11/2022 12:11 WIB

JAKARTA, Jurnas.com - Pupuk organik merupakan pupuk yang tersusun dari materi makhluk hidup, seperti pelapukan sisa-sisa tanaman hewan, dan manusia. Pupuk organik dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Pupuk organik mengandung banyak bahan organik daripada kadar haranya.

Sumber bahan organik dapat berupa kompos, pupuk hijau, pupuk kandang, sisa panen (jerami, brangkasan, tongkol jagung, bagas tebu, dan sabut kelapa), limbah ternak, limbah industri yang menggunakan bahan pertanian, dan limbah kota (sampah).

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo mengajak para petani di seluruh Indonesia untuk meningkatkan penggunaan pupuk sendiri alias pupuk organik.

Menurutnya, pupuk organik sangat dibutuhkan oleh para petani. Sebab, jumlah ketersediaan pupuk subsidi yang ada saat ini sangat terbatas.

"Belum lagi bahan baku pupuk seperti gugus fosfat yang sebagian besar dikirim dari Ukraina dan Rusia tersendat karena perang keduanya. Jadi yang tidak dapat pupuk subsidi segeralah menghadirkan pupuk organik,” ujar SYL, sapaan Mentan Syahrul.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengatakan, Kementan telah meluncurkan Genta organik, yang meliputi pemanfaatan pupuk organik, pupuk hayati, dan pembenah tanah sebagai solusi terhadap masalah pupuk mahal.

Gerakan ini mendorong petani untuk memproduksi pupuk organik, pupuk hayati, dan pembenah tanah secara mandiri.

"Genta organik tidak berarti mengharamkan penggunaan pupuk anorganik (kimia), melainkan boleh menggunakan pupuk kimia dengan ketentuan tidak berlebihan atau mengikuti konsep pemupukan berimbang," ujar Dedi dalam agenda Mentan Sapa Petani dan Penyuluh (MSPP) volume 44 bertemakan `Yuk Organik, Jakarta, Jumat (25/11).

Dikatakan Dedi, petani bisa membuat sendiri pupuk organik, pupuk hanyati, dan pembenah tanah. "Petani juga bisa membuat pupuk organisme lokal. Apa yang disebut mikro organisme lokal yang di dalamnya ada mikroba yang sangat bermanfaat untuk pertumbuhan tanaman," kata Dedi.

Penyuluh Pertanian Mojosongo, Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah, Joko Setiyanto yang hadir sebagai narasumber MSPP menceritakan pengalamannya dalam membuat pupuk organik.

"Permasalahan yang ada saat ini di lapangan yaitu kesuburan tanah yang menurun dan budaya pemupukan ala petani," jelas Joko.

Lebih lanjut Joko mengatakan, solusi dari permasalahan yang ada yaitu budidaya pertanian mengangkat potensi lokal dan ramah lingkungan, dan ini dapat dilakukan dengan cara pemberian pupuk organik pada tanaman.

"Salahsatu dampak positif tanaman diberikan pupuk organik yaitu hama tanaman semakin berkurang dan secara bertahap produktivitas tanaman bertambah, oleh karena itu mari kita gunakan pupuk organik," pungkas Joko.

TERKINI
Toyota Kenalkan Dua Varian Mobil Listrik untuk Pasar China Perang Epik Rebutan Kilang Anggur, Brad Pitt dan Angelina Jolie Saling Menuduh Milla Jovovich Ungkap Dirinya Pernah Jadi Baby Sitter Anak-anak Bruce Willis dan Demi Moore Akhirnya Britney Spears Benar-benar Bebas dari Ayahnya Setelah Konservatori Usai 2 Tahun Lalu